Perusahaan Asing Kibarkan Merah Putih dengan Huruf Tiongkok

Bendera Merah Putih yang ditulis nama perusahaan dan haruf Tiongkok di Kabupaten Serang, Banten.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yandi Deslatama

VIVA.co.id - Sebuah perusahaan asing yang berlokasi di Jalan Raya Cikande-Rangkas Bitung, Kilometer 5, Kampung Kreo Tegal, Desa Kreo, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Banten, diduga melecehkan bendera Merah Putih. Perusahaan itu mengibarkan Merah Putih yang telah ditulis dengan aksara Tiongkok dan nama perusahaan.

Tren Baru di China: Anak Muda Jadi 'Cucu Penuh Waktu' karena Sulit Dapat Kerja

"Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang bahwa lambang negara Indonesia tidak boleh dilecehkan. Jika ada yang melakukan maka akan diproses secara hukum," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Banten, Ajun Komisaris Besar Polisi Zaenudin, saat dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis, 26 Januari 2017.

Perusahaan yang bernama PT Kenda Rubber Indonesia itu mengibarkan bendera Mereka Putih huruf Tiongkok dan nama perusahaannya di depan kantor mereka. Bendera Merah Putih berkibar berdampingan dengan bendera perusahaan itu.

Pidato di Tiongkok, Fadli Zon: Kehancuran Gaza Bukan Cuma Tragedi Geopolitik, tapi Bencana budaya dan Kemanusiaan

Menurut Zaenudin, perusahaan asing itu kemungkinan bisa dijerat dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, terutama pada Pasal 24. 

Disebutkan dalam aturan itu mengenai hal yang dilarang terhadap Bendera Negara, seperti merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara; memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial; mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam; mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara.

Megawati jadi Pembicara Pertama di Dialog Peradaban Global Beijing

"Siapapun yang melakukan, jika itu melanggar Undang-Undang maka harus diproses. Hukum tidak boleh berpihak ke sana-kemari. Hukum harus jadi panglima di bumi Indonesia ini," ujarnya.

Ilustrasi Singapura.

Bursa Asia Dibuka Fluktuatif, Investor Wait and See Keputusan Suku Bunga Tiongkok

Bursa Asia-Pasifik beragam pada pembukaan perdagangan, Senin, 21 Juli 2025. Fluktuasi dipicu sikap 'diam' investor menanti keputusan suku bunga acuan dari Tiongkok.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025