Nihayatul Wafiroh Minta Kader Perempuan Bangsa Proaktif Mitigasi Bencana

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh (dok. Istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zendy Pradana

Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh memberikan instruksi kepada seluruh kader di DPP Perempuan Bangsa untuk proaktif bersama-sama pemerintah melakukan mitigasi sehingga cepat dan tepat dalam menghadapi bencana.

Apakah DPR Bisa Dibubarkan? Rieke Diah Pitaloka: Bisa!

"Saya mengajak kader Perempuan Bangsa untuk mendorong pemerintah melakukan mitigasi bencana dalam menghadapi musim penghujan ini, terutama di daerah-daerah rawan bencana. Sehingga kita bersama-sama cepat tanggap menghadapi persoalan di lapangan," ujar Nihayatul kepada wartawan di Jakarta, Selasa 17 Desember 2024.

Perempuan yang akrab disapa Ninik itu, menjelaskan seluruh kader Perempuan Bangsa siap mewujudkan komitmen PKB sebagai Green Party atau Partai Hijau untuk mengawal setiap kebijakan dan program terkait pembangunan lingkungan hidup berkelanjutan, termasuk saat menghadapi bencana alam. Menurut dia, perempuan memiliki tiga peran penting dalam mengatasi bencana, yaitu sebelum bencana, saat bencana dan setelah bencana.

Sejumlah Pasal Pada RUU Perampasan Aset Disebut Perlu Diperkuat

"Perempuan memiliki peran kunci dalam menghadapi bencana, yaitu sebelum, saat dan sesudah bencana. Mengapa? Karena perempuan tidak hanya memahami kebutuhan masyarakat secara umum, tetapi mereka juga memahami kebutuhan spesifik perempuan dan anak. Oleh karena itu, perempuan perlu terlibat dalam penanganan bencana sejak awal mitigasi," kata dia.

Rincian Gaji dan Tunjangan Terbaru Anggota DPR Usai Pemangkasan

Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa itu, menegaskan bahwa dalam penanganan bencana, perempuan memiliki sensitivitas dan kemampuan mendirikan tempat pengungsian yang lebih tertutup sehingga aman bagi perempuan dan anak.

"Peran perempuan juga dibutuhkan dalam penanganan bencana karena mereka terbiasa mengurus keluarga. Pengalaman mereka sangat berharga dalam menangani korban bencana, termasuk menyediaan ruang yang aman dan nyaman bagi ibu dan balita. Sehingga mereka terlindungi dari segala ancaman, termasuk ancaman kekerasan seksual di pengungsian," sebut Nihayatul.

Seperti diketahui, BNPB mencatat bahwa sejak Januari sampai 14 Desember 2024, terjadi 1.942 bencana. Banjir merupakan bencana terbanyak, yakni 976 kali. Adapun tanah longsor sebanyak 120 kali, selebihnya berupa gempa bumi, cuaca ekstrim, gelombang pasang dan abrasi. Bencana alam di Indonesia sepanjang 2024 telah menelan 469 korban meninggal, 5.643.138 warga mengungsi, 1.157 korban luka-luka dan 58 warga dinyatakan hilang.

Selain korban manusia, BNPB juga mencatat 61.554 rumah rusak berat, sedang dan ringan. Lembaga yang bertanggungjawab terhadap penanggulangan bencana juga mencatat 949 fasilitas umum mengalami kerusakan, seperti fasilitas pendidikan, fasilitas layanan kesehatan dan rumah ibadah. Diperkirakan potensi banjir masih akan terjadi di bulan Januari, Februari dan Maret 2025.

Rieke Diah Pitaloka.

Rieke Diah Pitaloka Sentil Tukin Kemenkeu 300 Persen, Desak Prabowo Evaluasi Gaji Semua Lembaga Negara

Rieke Diah Pitaloka bongkar tunjangan kinerja Kemenkeu yang disebut mencapai 300 persen. Ia desak Presiden Prabowo evaluasi gaji dan tunjangan semua lembaga negara.

img_title
VIVA.co.id
7 September 2025