Megawati: PDIP Sampai Hari Ini Tidak Ada yang Bisa Mengalahkan

Pidato Politik Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat HUT ke-52 PDIP, di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Januari 2025.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menegaskan  partai yang dipimpinnya sampai saat ini tidak ada yang bisa mengalahkan. 

Demokrat Dukung PDIP Masuk Kabinet: Partai Politik Punya Tujuan Sama

Megawati bicara seperti itu dalam pidato politiknya saat acara HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Jumat, 10 Januari 2025.

"PDIP itu sampai hari ini tidak ada yang bisa mengalahkan," ujar Megawati. 

PDIP Ingin Jadi Penyeimbang, Demokrat Singgung Oposisi 9 Tahun Era Jokowi

Kata dia, PDIP memenangi kontestasi Pilkada 2024 di sejumlah daerah. Bahkan, di provinsi Jakarta PDIP menang melawan koalisi besar.

"Siapa nyangka, padahal waktu itu mau nangis, mau marah. Ketika waduh Jakarta nih ya. Gile nih Jakarta. Terus aku mikir, gue tunjukkin silatnya saya," kata Megawati. 

PDIP Tahan Tradisi, PSI Coba Gagas Format Baru Politik Terkait Pemilihan Ketum

Megawati Soekarnoputri di HUT PDI Perjuangan ke-52

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

"Loh iya coba toh yang direkayasa. Lah saya itu kaya nggak ngerti, nggak orang lapangan. Itu sing gawe-gawe skenario ki (buat-buat skenario ini), maaf seribu maaf, bodoh," sambungnya.

Selain Jakarta, Megawati juga menyebut PDIP memenangi Pilkada di Bali. 

"Lah terus aku mikir, dia mau mimpin Bali? Ya wes (ya sudah). Alhamdulillah, menang toh Bali. Gitu karena apa? Gue mainin silatnya. Tak, tak! Sombong banget," kata dia.

Kendati begitu, Megawati mengakui PDIP kalah di sejumlah daerah. Padahal daerah itu awalnya merupakan salah satu yang kerap dimenangkan PDIP.

"Jawa Tengah diambil. Gitu toh, terus aku kunjungan lihat-lihat siapa sih orang ini. Gua serang juga apa nggak ya? Jateng, terus Jatim, Sumut, tempatnya Pak Olly (Dondokambey), pokok'e lima," tuturnya. 

"Terus aku pikir gini, kalau nanti saya bener-bener main silat banget gitu. Kalau ada apa, terus piye? Gitu to," tutur dia.

Ilustrasi bendera PDIP

PSI Disebut Dorong Keterbukaan Soal Pemilihan Ketum, PDIP Tetap Bertumpu pada Karisma Megawati

PDIP dan PSI baru menyelenggarakan kongres, tapi keduanya menampilkan sistem internal yang kontras. Perbedaan itu mencerminkan kultur politik.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2025