Pernyataan Presiden soal Reshuffle Tunjukkan Kegelisahan, Menurut Pakar

Momen Presiden Prabowo Subianto Salami Komandan Satuan Tentara Nasional (TNI) di Istana Kepresidenan Bogor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham

Jakarta, VIVA - Guru Besar Komunikasi Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof Karim Suryadi menilai pernyataan soal perombakan kabinet atau reshuffle menunjukkan kegelisahan Presiden Prabowo Subianto.

"Meskipun Presiden tidak pernah sekalipun menyalahkan menterinya di depan publik, namun kegelisahan begitu terasa," kata Prof Karim, dilansir ANTARA dari Jakarta, Jumat, 7 Februari 2025.

Ia menjelaskan bahwa kegelisahan Presiden berdasarkan sejumlah kinerja menterinya yang dinilai kurang baik, sehingga kegaduhan akibat kebijakan lebih kuat dirasakan dibandingkan manfaat untuk rakyat.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memberikan arahan saat sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.

Photo :
  • ANTARA/Hafidz Mubarak A

"Sekadar contoh, kasus pemagaran laut yang berlarut-larut, bahkan menteri dan jajaran terkait terkesan takut. Kemudian, penembakan warga negara Indonesia di Malaysia, hingga kesengsaraan rakyat mendapatkan gas melon gara-gara harus berebut beli di pangkalan," ujarnya.

Oleh sebab itu, dia memandang bahwa perombakan kabinet menjadi keharusan sebagai konsekuensi evaluasi terhadap kinerja para menteri.

Ia juga memandang bahwa perombakan perlu untuk merawat kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo Subianto, sehingga masa "bulan madu" tidak cepat berakhir.

Arab Saudi Usir 269 Ribu Jemaah Haji Ilegal

"Poin inilah yang saya sebut berkejaran dengan waktu. Jika pemerintah terlambat mewujudkan harapan, atau janji yang sudah dilontarkan, maka kepercayaan akan tergerus, dan bukan kabar baik jika pemerintahan kehilangan kepercayaan," ujarnya.

Presiden RI Prabowo Subianto bersama jajaran Menteri Kabinet Merah Putih.

Photo :
  • istimewa
Jutaan Warga Korsel Lakukan Pemilu Hari Ini, Puluhan Ribu Polisi Dikerahkan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menteri dan kepala lembaga pemerintah bahwa mereka bakal diganti jika tidak bekerja dengan benar.

"Rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar, yang bekerja dengan benar. Jadi, saya ingin tegakkan itu. Kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat, tidak ada kepentingan lain, yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan terkait reshuffle Kabinet Merah Putih selepas puncak peringatan Harlah Ke-102 NU di Jakarta, Rabu (5/2).

Pengadilan Singapura Gelar Sidang Pendahuluan Ekstradisi Paulus Tannos Akhir Juni

Walaupun demikian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa belum ada rencana perombakan kabinet.

"Hah? Reshuffle apa? Enggak ada reshuffle, belum," kata Prasetyo saat ditanya terkait isu reshuffle kabinet di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/2). (ant)

Pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel), Lee Jae-myung, (tengah).

Lee Jae-myung Unggul di Exit Poll, Korea Selatan Bersiap Sambut Presiden Baru

Pemilihan presiden Korea Selatan yang digelar hari ini, 3 Juni 2025, menunjukkan arah kemenangan bagi kandidat liberal Lee Jae-myung.

img_title
VIVA.co.id
3 Juni 2025