AHY Sebut Waktu Terasa Lebih Lama jika Jadi Oposisi Pemerintah

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kongres Demokrat.
Sumber :
  • YouTube Partai Demokrat

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal sikap oposisi Partai Demokrat selama 10 tahun lamanya. Menurut dia, waktu terasa lebih lama jika berada di luar pemerintahan.

Respons 'Partai Biru', Kaesang Tegaskan Hubungan Jokowi dengan SBY Sangat Baik

Demikian disampaikan AHY dalam pidato sambutan di acara Kongres Partai Demokrat ke-VI di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, pada Senin, 24 Februari 2025.

Awalnya, AHY bercerita ada seseorang yang menyampaikan bahwa waktu akan bergerak lebih cepat ketika terjun ke dunia politik.

Demokrat Bantah jadi 'Partai Biru' Dalang Isu Ijazah Palsu Jokowi: Upaya Adu Domba!

"Ternyata benar, apa yang dikatakan senior. Dalam politik itu waktu akan terasa bergerak begitu cepat. Dulu, di tentara waktu bergerak begitu cepat," kata AHY dalam pidato sambutannya.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Photo :
  • Youtube Demokrat
Operasional Truk di Indonesia Bisa Keluarkan hingga Rp 150 Juta per Tahun Buat Pungli

Ia bilang dalam dunia politik penuh dinamika dan ketidakpastian. AHY pun menyinggung soal 10 tahun partai Demokrat menjadi oposisi. Ia mengaku waktu bergerak sangat lama ketika masa itu.

"Tapi ternyata, di politik terasa jauh lebih cepat. Dan, bukan hanya cepat, tapi juga sangat dinamis, sering diwarnai ketidakpastian,” lanjut AHY. 

“Kejutan demi kejutan, walaupun ada yang kontra, mengatakan begini, kalau 10 tahun sebagai oposisi waktu bergerak begitu lama rasanya," kata dia.

Di sisi lain, AHY juga menyinggung saat kongres ke-V Partai Demokrat pada 2020 lalu. Ia menyebut saat itu menjadi momen penting bagi regenerasi Partai Demokrat yang berjalan secara natural dan demokratis.

"Masih tajam dalam ingatan kita, 5 tahun yang lalu, 15 Maret 2020 kita menyelenggarakan kongres ke-V partai Demokrat, sebuah mindstone penting bagi partai kita, sebuah regenerasi kepemimpinan yang berjalan secara demokratis dan juga natural menandai babak baru perjalanan demokrat dalam kancah politik nasional," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya