Dasco Minta Usulan Dedi Mulyadi Soal Siswa Dikirim ke Barak Militer Dikaji Lebih Dulu

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad buka suara soal munculnya usulan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk "menyekolahkan" siswa bermasalah di Jabar agar dididik di barak militer.

"Kami Dirugikan!” 8 Organisasi SMA Swasta Gugat Dedi Mulyadi ke PTUN

Dasco mengaku belum mendapatkan informasi lengkap terkait usulan itu dari Dedi Mulyadi yang merupakan kader Partai Gerindra. 

"Saya belum apa namanya secara lengkap membaca statement dari Gubernur Jawa Barat," kata Dasco kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 30 April 2025.

Dedi Mulyadi soal Bendera One Piece: yang Penting Merah Putih Paling Atas

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama jajaran Komisi VI sidak ke Kantor PFN di Jakarta Timur, Jumat, 14 Maret 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Dasco menyebutkan, usulan Dedi Mulyadi untuk menyekolahkan siswa bermasalah ke barak militer itu merupakan hal baru sehingga perlu dikaji lebih lanjut.

Dedi Mulyadi Usul UMK Dihapus, Diganti Upah Sektoral Nasional

"Tetapi mungkin hal-hal yang disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat mungkin adalah hal-hal baru yang memang perlu dikaji terlebih dahulu secara matang untuk kemudian dilaksanakan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menggulirkan rencana untuk "menyekolahkan" siswa bermasalah di Jabar agar dididik di barak militer mulai 2 Mei 2025.

Dedi Mulyadi mengatakan rencana ini adalah pendidikan karakter yang akan mulai dijalankan di beberapa wilayah di Jawa Barat yang dianggap rawan, bekerja sama dengan TNI dan Polri.

"Tidak harus langsung di 27 kabupaten/kota. Kita mulai dari daerah yang siap dan dianggap rawan terlebih dahulu, lalu bertahap," ujar Dedi dalam keterangan di Bandung.

Dedi mengungkapkan tiap siswa akan mengikuti program itu di sekitar 30 hingga 40 barak khusus yang telah disiapkan oleh TNI.

Peserta program, dipilih berdasarkan kesepakatan antara sekolah dan orang tua, dengan prioritas pada siswa yang sulit dibina atau terindikasi terlibat dalam pergaulan bebas maupun tindakan kriminal, untuk diikutkan program pembinaan yang akan berlangsung enam bulan per siswa.

"Selama enam bulan siswa akan dibina di barak dan tidak mengikuti sekolah formal. TNI yang akan menjemput langsung siswa ke rumah untuk dibina karakter dan perilakunya," kata Dedi.

Pembiayaan program akan dilakukan melalui kolaborasi antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota yang terlibat.

Selain fokus pada siswa, Dedi turut memperhatikan kesejahteraan dan kualitas guru, termasuk proses rekrutmen yang menurutnya harus dilakukan secara transparan dan profesional.

"Ke depan, guru di Jabar harus memiliki karakteristik yang terstandar serta mengikuti pelatihan karakter," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya