Dedi Mulyadi Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, Menteri HAM Pigai: Gagasan yang Visioner
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Jakarta VIVA - Menteri Hak Asai Manusia (HAM) Natalius Pigai menilai program Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi adalah gagasan visioner. Program itu termasuk mengirim siswa bermasalah ke barak militer.
Pigai mengatakan demikian usai melakukan pertemuan dengan Dedi Mulyadi di Kantor Kementerian HAM pada Kamis, 8 Mei 2025.
Pigai mengapresiasi gagasan Dedi Mulyadi dalam rangka memajukan sumber daya manusia atau SDM Jawa Barat yang unggul dalam berbagai aspek mulai dari pendidikan, karakter, kualitas, hingga tanggung jawab.
“Kami Kementerian Hak Asasi Manusia memberi apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Gubernur dengan gagasan-gagasan yang visioner yang memajukan sumber daya manusia yang unggul dalam pendidikan, dalam keterampilan dan dalam peningkatan kompetensi mental, karakter dan kualitas, serta tanggung jawab,” ujar Pigai kepada wartawan, Kamis, 8 Mei 2025.
Pigai mengatakan momen bertukar pikiran itu merupakan dalam rangka memajukan bangsa di masa datang, khususnya menyertai target pemerintah untuk Indonesia Emas 2045.
Pun, dia menambahkan target Indonesia Emas 2045 itu terbagi dalam 3 segmen rentang waktu. Rentang waktu pertama pada 2025-2035 adalah transformasi bangsa menyiapkan SDM yang unggul.
Dalam penjelasannya, Pigai menyampaikan sejumlah kebijakan Presiden Prabowo Subianto antara lain makan bergizi gratis (MBG), pendidikan kesehatan dan peningkatan kompetensi maupun skill dari Sabang sampai Merauke secara masif menyiapkan SDM unggul.
Menurut dia, kebijakan Dedi Mulyadi di Jawa Barat seirama dengan Asta Cita Presiden Prabowo.
“Secara teknis satu program unggulan itu adalah yang seirama, senasib dengan Asta Cita Presiden Prabowo adalah pendidikan bagi mereka yan ada di Jawa Barat yang digagas oleh Pak Gubernur Jawa Barat,” kata Pigai.
“Oleh karena itulah kami menyambut positif dan kami dapat banyak informasi tentang yang dilakukan dan apa yang akan dilakukan ke depan,” tutur Pigai.