Kebijakan New Normal Hingga Tapera Bakal Dongkrak Sektor Properti
- Dokumentasi Bank BTN.
"Kebijakan new normal yang disambut dengan mulai dibukanya pusat pusat perbelanjaan juga akan membuat emiten yang bergerak di pengembangan mall atau memiliki jaringan mal akan mengalami rebound," tambahnya.
Sebelumnya, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menyampaikan, salah satu faktor pendorong bagi saham properti yaitu kebijakan pelonggaran moneter. Pendorong lain, developer juga cenderung mengandalkan recurring income, ini akan tetap jadi andalan.
Baca juga: Hebatnya Petani Vietnam Terpaksa Bertani Malam karena Cuaca Ekstrem
Menurut Nafan, saat ini dari sisi aset, hampir semua pengembang, termasuk PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengalami kenaikan. LPKR misalnya mampu meningkatkan aset karena menerapkan sejumlah inovasi di berbagai produk properti, sekaligus juga tetap komitmen melanjutkan setiap proyek, termasuk Meikarta.
Sehingga dalam jangka panjang, LPKR juga memiliki potensi bisnis yang cerah. Dari sisi teknikal fundamental juga kuat. Meski dari sisi trading jangka pendek, menurut Nafan, kurang likuid. Namun, jika ingin mengkoleksi untuk jangka panjang, untuk investasi, saham LPKR tetap layak.
“Untuk investasi panjang tidak masalah. Apalagi jika kebijakan pemerintah pro pasar properti, tentu positif untuk emiten properti. Meski ada ketidakpastian global dengan penerapan kebijakan pro pasar, prospek sektor properti akan tetap positif,” ujar Nafan.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menyampaikan, dalam jangka panjang ekonomi Indonesia juga akan terus tumbuh. Sejumlah sektor akan terdorong, salah satunya properti. Belum lagi proyek infrastruktur tetap berlanjut.
"Ini memberi sentimen positif. Emiten properti seperti LPKR dalam jangka panjang kinerja membaik, juga bisa meraup untung," tambahnya.
