Sonny Arca, Owner Martabak Orins Membuka Bisnis Awalnya Coba-coba
- Youtube/VDVC seleb
Pilihannya kemudian jatuh pada martabak yang sudah sangat akrab di kehidupan masyarakat Indonesia. Namun, menyadari penjual martabak sudah banyak di mana-mana, Sonny pun kembali memutar otak. Bersama dengan istrinya, Sonny kemudian berkreasi meracik martabak pizza. Sonny dan sang istri bereksperimen dengan berbagai jenis topping untuk menciptakan sensasi rasa dan tekstur martabak yang unik. Tidak hanya itu, usaha yang dimulai sejak pertengahan 2011 tersebut, juga berupaya menghadirkan racikan adonan yang lembut, kaya rasa, dan juga harum, sehingga meningkatkan nilai jualnya.
Sedangkan untuk varian martabak gurih, Sonny mengedepankan volume dan cita rasa yang kaya pada isiannya, yang bisa dipilih menggunakan daging sapi atau ayam, semuanya hadir dalam bentuk potongan dadu.
Ide Muncul Karena Pengalaman
Martabak memang sudah menjadi cemilan yang lumrah di Indonesia. Dengan adanya Martabak Orins ini, ada kebaruan dan sensasi berbeda. Kini Martabak Orins memiliki 80 outlet. Menurutnya, martabak pizza ini belum familiar. Martabak Orins terbentuk karena terinspirasi saat Sonny membeli martabak manis, yang biasanya belahan topingnya dimakan terlebih dahulu sedangkan martabak yang tidak ada topingnya terbuang sia-sia atau tidak dimakan. Dari situlah ide muncul, bagaimana caranya, membuat suatu produk makanan martabak yang semuanya dimakan. Artinya adonan martabak ada toping yang bisa dinikmati. Akhirnya terbentuklah martabak yang tanpa dilipat. Toping penuh dilingkaran martabak.
Toping yang dimiliki martabak orin juga terinspirasi karena pengalamannya. Disaat keluarga ingin memesan martabak manis dengan varian rasa yang berbeda, membuat dirinya kerepotan untuk membelinya. Akhirnya terciptalah toping varian rasa atau kombinasi rasa dalam satu Loyang martabak manis ini.
Martabak Orins Beberapa kali Melakukan Perombakan
Owner Martabak Orins dan Ben Kasyafani
- Instagram @martabakpizzaorins
Dalam obrolannya Bersama Ben Kasyafani, Sonny mengaku jika bisnis Martabak Orins ini pertama kali buka di bawah stasiun gondangdia. Ia melakukan beberapa kali perombakan logo dan warna karena semakin banyak merk lain yang mendomplengnya. Akhirnya ia merubah logo dan warna yang hanya dimiliki Martabak Orins dan terdapat dua karakter didalam logo tersebut. Menurut owner Martabak Orins, pesaing bukanlah musuh. Jangan menganggap bahwa kompetisi itu permusuhan. Lakukan yang terbaik dalam berkompetisi.