Resesi Ekonomi Global, Wapres: Awan Gelap Selimuti Semua Negara

Wapres Ma'ruf Amin.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta, negara berkembang untuk mewaspadai arus modal keluar atau capital outflow ke negara maju, akibat ancaman resesi dan keleseuan ekonomi global. 

Perluasan Akses Pembiayaan hingga Pemberdayaan UMKM Bisa Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Ma'ruf mengatakan, pemulihan ekonomi yang saat ini sedang diupayakan turut dihadapkan dengan realita global yang muram. Hal itu dikatakannya pada pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022.

"Krisis pangan, krisis energi, dan krisis pangan menjadi awan gelap yang menyelimuti semua negara,"  ujar Ma'ruf di Jakarta Convention Center, Kamis 6 Oktober 2022.

Hashim: RI Komitmen Ubah Tantangan Iklim Jadi Peluang Pembangunan Hijau

Wakil Presiden Maruf Amin mendengarkan penjelasan mengenai renovasi Masjid Raya Baiturrahman dan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Sahal Mahfudh di Semarang, Jumat, 23 September 2022.

Photo :
  • ANTARA/Desca Lidya Natalia

Ma'ruf menjelaskan, ancaman resesi dan sinyal kelesuan ekonomi saat ini semakin menguat. Bahkan hal ini di respons oleh banyak bank sentral dengan menaikkan suku bunga acuan, guna menekan inflasi. 

Wisata Budaya Jadi Sumber Cuan Baru di Industri Pariwisata

"Menghadapi situasi ini negara-negara berkembang perlu mewaspadai pembalikan arus modal ke negara-negara maju. Namun, kita harus fokus mengoptimalkan seluruh modalitas dan kekuatan yang kita miliki untuk bertahan di situasi tidak menentu seperti sekarang," jelasnya. 

Terjerembab dalam Resesi Ekonomi, (dok.pri)

Photo :
  • vstory

Wapres menuturkan, dengan hal itu terdapat beberapa hal yang harus di jaga Indonesia. Dalam hal ini yaitu, konsumsi masyarakat dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu karena, keduanya menjadi penyokong pertimbuhan ekonomi nasional. 

"Pada triwulan II tahun ini 51,47 persen dari PDB berasal dari konsumsi rumah tangga. Untuk itu pemerintah terus menjaga level daya beli dan konsumsi masyarakat melalui bansos dan bantuan langsung tunai yang menyasar rumah tangga maupun UMKM," jelasnya.

Anggota Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih

Dari Kementerian Jadi BP BUMN Dinilai Bisa Perkuat Daya Saing Global

Transformasi tersebut tertuang dalam revisi keempat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.

img_title
VIVA.co.id
26 September 2025