BPS Ungkap Nilai Tukar Petani Naik pada Desember 2022, Simak Penjelasannya

Ilustrasi Petani
Sumber :
  • Humas BRI

VIVA Bisnis – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) Desember 2022 sebesar 109,00 atau naik 1,11 persen dibanding bulan sebelumnya.

Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, untuk periode Januari–Desember 2022 NTP sebesar 107,33 dengan nilai Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 120,67. Sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 112,43.

"Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,83 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,72 persen," ujar Margo dalam konferensi pers, Senin, 2 Januari 2023.

Ilustrasi petani.

Photo :
  • VIVA/Diki Hidayat

Margo mengungkapkan, untuk provinsi yang mengalami kenaikan NTP tertinggi pada Desember 2022 yaitu, Nusa Tenggara Barat sebesar 2,26 persen. Sedangkan penurunan NTP terbesar tercatat ada di provinsi Sulawesi Barat sebesar 2,47 persen, dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya.

NTP Ukur Daya Beli Petani

NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). Di mana NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Margo melanjutkan, pada Desember 2022 juga terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,95 persen. Hal itu disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran.

Meski Stok Melimpah, Harga Beras Grosir hingga Eceran Justru Naik di Juni 2025

Sementara, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Desember 2022 sebesar 108,96 atau naik 1,59 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.

Ekspor Batu Bara RI Anjlok 19,10 Persen di Januari-Mei 2025
Emas Antam.

Harga Emas Hari Ini 10 Juli 2025: Produk Antam dan Global Kompak Naik

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dibanderol seharga Rp 1.842.000 per gram pada perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
10 Juli 2025