Nilai Tukar Petani November 2023 Naik 0,82 Persen, 4 Komoditas Ini Jadi Penyokong

Petani memanen cabai rawit di area persawahan di Kediri.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada November 2023 tercatat sebesar 116,73. Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menjelaskan NTP November 2023 itu naik 0,82 persen, dibanding NTP bulan sebelumnya yang sebesar 115,78.

Belum Berubah Sejak 1998, BPS Bakal Perbarui Metode Penghitungan Angka Kemiskinan

"Kenaikan NTP akibat Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik 1,42 persen lebih tinggi dibandingkan kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yakni sebesar 0,59 persen," kata Edy dalam konferensi pers, Jumat, 1 Desember 2023.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud.

Photo :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Beras dan Rokok Jadi Penyebab Angka Kemiskinan di Jakarta Naik

Dia merinci, terdapat empat komoditas dominan yang mempengaruhi kenaikan indeks harga yang diterima petani (lt) secara nasional. Keempatnya yakni cabai rawit, kelapa sawit, cabai merah, dan bawang merah.

Sementara, empat komoditas dominan yang mempengaruhi kenaikan indeks harga yang dibayar petani (lb), yakni cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir.

Soroti Fenomena 'Rojali', BPS: Masyarakat Kelas Atas Mulai Tahan Konsumsi

Edy menjelaskan, peningkatan nilai tukar petani tertinggi terjadi pada subsektor hortikultura, yang naik sebesar 8,64 persen.

"Utamanya karena indeks yang diterima petani naik 9,17 persen lebih besar, dari kenaikan indeks yang dibayar petani, yang juga naik dengan besaran yang lebih kecil yakni 0,49 persen," ujarnya.

Dia menambahkan, pada November 2023, NTP Provinsi Bengkulu mengalami kenaikan tertinggi yakni 2,04 persen, dibandingkan kenaikan NTP provinsi lainnya.

"Sebaliknya, NTP Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan terbesar yakni 1,48 persen, dibandingkan penurunan NTP provinsi lainnya," kata Edy.

Dia merinci, pada November 2023 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,80 persen. Utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional pada November 2023 adalah sebesar 118,30, atau naik 1,30 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya," ujarnya.

Sebagai informasi, Nilai Tukar Petani (NTP) adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib). NTP merupakan salah satu indikator, untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian, dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Ateng Hartono, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS

Alasan BPS Belum Adopsi Garis Kemiskinan versi Bank Dunia

BPS mengungkap alasan belum mengadopsi garis kemiskinan Bank Dunia terbaru menggunakan PPP 2021 dalam penghitungan jumlah penduduk miskin ekstrem Indonesia Maret 2025.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025