Pengaduan Konsumen ke OJK Paling Banyak di Sektor Perbankan

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Banten – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, perbankan menjadi sektor yang paling banyak diadukan oleh konsumen mengenai perilaku dari petugas penagih atau debt collector.

Tesla Hadapi Persaingan Ketat, Pangsa Pasar EV Turun Drastis

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi mengatakan banyaknya aduan di sektor perbankan ini dikarenakan besarnya transaksi di sektor itu.

"Kalau aduan paling banyak perbankan lah. Tapi karena apa, karena kan transaksinya juga gede banget wajar," kata Friderica di Serang, Banten, Jumat, 26 Juli 2024.

Bank Raksasa Ini Bakal PHK 3.500 Orang, Saham Malah Meroket

Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Meski demikian, Kiki menyebut terkait aduan itu bukan hal yang besar, kecuali aduan itu terindikasi melanggar aturan yang ada. Kiki mengatakan, dari total aduan yang diterima OJK merupakan pelanggaran.

Perang Harga di Pasar Otomotif Nasional, OJK Minta Multifinance Lakukan Ini

"Yang penting itu yang kita hindarkan itu kasus ya., adi kayak kasus pelanggaran. Tapi kalau cuma aduan-aduan itu biasa lah, yang penting kita lihat ada pelanggaran enggak. Nah dari situ kan sekitar 5 persen dari aduan itu ada pelanggaran," jelasnya.

Kiki melanjutkan, bila debt collector tersebut terbukti melanggar ketentuan mengenai perilaku penagihan maka OJK akan memberikan sanksi terhadap Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK). Salah satunya, menghentikan kegiatan usaha.

"Oh banyak dong, dengan Undang-Undang P2SK, dari perlindungan konsumen tuh bisa ngasih berbagai macam sanksi sampai menghentikan kegiatan usaha," imbuhnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Pastikan Dana Pemerintah Rp 200 Triliun Mulai Dialirkan ke Perbankan Besok

Purbaya memastikan, dana pemerintah yang disimpan di Bank Indonesia (BI) senilai Rp 200 triliun, akan dialirkan ke sektor perbankan mulai besok.

img_title
VIVA.co.id
11 September 2025