Mengenal Soft Saving, Cara Gen Z Menabung untuk Masa Depan

Ilustrasi menabung.
Sumber :
  • Halomoney

Jakarta, VIVA – Setiap generasi pasti mempunyai tantangan keuangan yang berbeda, termasuk generasi z alias Gen Z. Alih-alih terjebak dalam siklus kerja keras yang melelahkan, para Gen Z mengadopsi pendekatan baru yang lebih santai dalam mengelola keuangan dan menabung untuk mempersiapkan masa depan.

3,5 Juta Anak Muda RI Jadi Pengangguran, Ini 6 Faktor yang Bikin Gen Z Sulit Dapat Kerja

Istilah yang dikenal yakni soft saving. Ini merupakan metode mengelola keuangan yang menekankan keseimbangan antara kualitas hidup dan keamanan finansial. Melansir dari CNET, soft saving merupakan bentuk dari soft living, sebuah gaya hidup yang fokus pada pemenuhan diri, menetapkan batasan, dan meninggalkan budaya kerja yang keras.

Soft saving ini berfokus merangkul masa kini dengan penekanan yang lebih sedikit pada penganggaran dan tekanan yang lebih rendah pada investasi. Alhasil, metode ini menolak apa yang dikejar oleh generasi sebelumnya dalam siklus kerja keras.

Menko PM Cak Imin Minta BPJS Ketenagakerjaan buat Terobosan Baru bagi Pekerja

Berdasarkan Studi Indeks Kesejahteraan Terbaru dari Intuit, tiga dari empat orang Gen Z mengatakan, mereka lebih memilih kualitas hidup yang lebih baik daripada uang ekstra di bank. Artinya, daripada berusaha lebih keras untuk mendapatkan promosi, mencari pekerjaan tambahan, atau mengurangi semua pengeluaran tidak penting, lebih baik mencapai work-life balance, mengejar hobi, dan menikmati hal-hal seperti traveling.

Manfaat Soft Saving ala Gen Z

Mengenal Revenge Saving, Tren Menabung yang Lagi Naik Daun di 2025

Work Life Balance

Photo :
  • Freepik

Ada beberapa manfaat soft saving ala gen z bagi kehidupan finansial dan work-life balance:

1. Mencapai Work-life Balance

Fokus pada soft saving membantu mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Ini juga bermanfaat untuk mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

2. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Fleksibel

Dengan penekanan pada hidup di saat ini, soft saving memungkinkan pengelolaan keuangan yang lebih fleksibel dan mengurangi tekanan dari anggaran yang ketat. 

3. Peningkatan Kesejahteraan Mental

Memprioritaskan investasi dalam kesehatan mental dan pertumbuhan pribadi dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Ini pada akhirnya mengarah pada keputusan finansial yang lebih baik di masa depan.

4. Fokus pada Kualitas Hidup

Alih-alih mengejar uang lebih banyak, soft saving mendorong pengeluaran untuk pengalaman yang meningkatkan kualitas hidup, seperti traveling dan hobi. 


5. Mengurangi Kebutuhan Kerja Ekstra 

Menekankan pengelolaan keuangan yang lebih sederhana dan fokus pada keseimbangan, berpotensi untuk mengurangi kebutuhan bekerja lembur atau mencari pekerjaan tambahan. Ini juga pada akhirnya dapat mengurangi stres dan kecemasan finansial.

Ilustrasi stres kerja.

Mengenal Tren Work-Rest Rhythm yang Disebut Lebih Ampuh dari Work-Life Balance

Work-rest rhythm jadi alternatif realistis pengganti work-life balance. Fokus pada siklus energi tubuh dan istirahat aktif agar kerja tetap produktif tanpa burnout.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2025