Kanwil Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson

Bea Cukai berikan izin pusat logistik berikat
Sumber :
  • Bea Cukai

VIVA – Dalam rangka mendukung industri nasional dan menjamin kemudahan logistik, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta berikan izin pusat logistik berikat (PLB) kepada PT Indonesia Epson Industry (Epson), pada Selasa (12/11).

Trump Tetapkan Tarif 50 Persen untuk Impor Tembaga, Berlaku 1 Agustus

Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Rusman Hadi menjelaskan PLB merupakan tempat penimbunan berikat yang dimaksudkan untuk menimbun barang asal luar daerah pabean dan/atau barang yang berasal dari tempat lain dalam daerah pabean, dapat disertai satu atau lebih kegiatan sederhana dalam jangka waktu tertentu untuk dikeluarkan kembali.

"PLB merupakan gudang multifungsi untuk menimbun barang impor atau lokal dengan fasilitas perpajakan, kepabeanan, serta fleksibilitas operasional lainnya," ujarnya.

DPR Minta Pemerintah Selamatkan Industri Baja Nasional, Ini Alasannya

PT Indonesia Epson Industy sendiri merupakan salah satu perusahaan manufaktur elektronik yang berlokasi di Kawasan Industri EJIP, Cikarang. Anak perusahaan dari Seiko Epson Corporation di Indonesia ini menimbun bahan baku dan bahan penunjang untuk industri printer, hasil produksi printer, dan spare parts. Hingga saat ini PT IEI memiliki customer sebanyak 90 perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Sebelum menerima izin PLB, Epson telah menjalani serangkaian pemeriksaan Bea Cukai, yaitu verifikasi persyaratan administrasi, sistem IT inventory, akses CCTV, dan ruang penyimpanan barang impor. Kemudian, perusahaan memaparkan proses bisnisnya yang bertujuan untuk memastikan fasilitas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan," rincinya.

Bursa Asia Bervariasi saat Investor Tunggu Hasil Negosiasi Dagang AS-Tiongkok

Melalui pemberian fasilitas ini, menurut Rusman Bea Cukai mendorong para pelaku bisnis untuk dapat mengembangkan usahanya.

"Dengan semakin berkembangnya usaha, nantinya dapat mendorong penyerapan tenaga kerja, membuka peluang ekonomi masyarakat di sekitar pabrik, dan meningkatkan peluang pendapatan negara melalui devisa hasil ekspor," tutupnya.

Pudji Ismartini, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS

Neraca Dagang RI Surplus US$4,1 Miliar di Juni 2025, BPS: 62 Bulan Berturut-turut

Surplus tersebut ditopang oleh ekspor Juni 2025 sebesar US$23,44 miliar, dengan impor yang hanya sebesar US$19,33 miliar.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025