Kenaikan PPN Bisa Berdampak Baik Jika Diiringi Mitigasi dan Transparansi

Pengamat Kebijakan Publik, Yustinus Prastowo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Kebijakan pemerintah menaikkan PPN 1 persen menjadi 12 persen, dengan mengecualikan barang-barang kebutuhan pokok atau primer bagi masyarakat disebut merupakan strategi baik jika diiringi dengan langkah mitigasi.

Pertumbuhan Ekonomi 5,8 Persen pada 2026 Dinilai Kurang Optimis, Ini Penjelasannya

Menurut Pengamat Kebijakan Publik, Yustinus Prastowo, keputusan pemerintah menaikkan tarif PPN menjadi 12 persen perlu dihadapi dengan berbagai langkah mitigasi.

"Di sisi sebaliknya, yakni dengan memanfaatkan berbagai insentif yang diberikan," kata Yustinus saat dihubungi VIVA, Jumat, 27 Desember 2024.

Bank Mandiri Tebar Hadiah Ratusan Juta di FJGS 2025, Begini Cara Dapatnya

Ilustrasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Photo :

Langkah mitigasi dapat dilakukan melalui berbagai kebijakan, seperti memastikan kebutuhan pokok (pangan) tetap bebas PPN untuk melindungi daya beli masyarakat kecil. Selain itu, sektor-sektor jasa tertentu harus tetap dibebaskan PPN, untuk meningkatkan bantuan sosial bagi kelompok rentan.

Di KTT ke-46 ASEAN, Prabowo Dorong Resolusi Damai Konflik Myanmar

"Serta memberikan insentif pajak bagi UMKM agar tetap berdaya saing," ujarnya.

Selain itu, Yustinus juga menekankan pentingnya edukasi publik tentang manfaat kenaikan PPN untuk pembiayaan pembangunan nasional, serta upaya peningkatan transparansi anggaran yang juga penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

"Dengan pendekatan yang terintegrasi, dampak kenaikan PPN dapat dikelola secara efektif tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso

Rincian 6 Stimulus Ekonomi Juni-Juli 2025, Pekerja Bergaji Rp 3,5 Juta ke Bawah dapat BSU Lagi

Pemerintah menggelontorkan sejumlah insentif pada momentum liburan sekolah periode Juni-Juli 2025.

img_title
VIVA.co.id
27 Mei 2025