UMKM Bekasi Lepas Ekspor Jengkol dan Komoditas Lain ke Jepang

Bea Cukai Bekasi melepas ekspor 5,4 ton komoditas jengkol
Sumber :
  • Bea Cukai

VIVA – Bea Cukai Bekasi melepas ekspor 5,4 ton komoditas jengkol serta sejumlah komoditas pertanian lainnya milik PT Asha Nouva International (24/12). Tuju pasar Jepang, tercatat total nilai ekspor kali ini hampir Rp300 juta.

Sektor Usaha di Indonesia yang Dinilai Dapat Angin Segar Kebijakan Tarif Impor AS 19 Persen

Ekspor ini tidak lepas dari pendekatan pentahelix yang diterapkan Bea Cukai Bekasi. Pendekatan ini melibatkan kolaborasi berbagai unsur, yakni Academic, Business, Community, Government, dan Media (ABCGM). Untuk meningkatkan keberhasilan dan daya dukung kinerja ekspor IKM dan UMKM, diperlukan program kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak.

“Bea Cukai Bekasi bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, serta LPEM FEB UI sebagai perwakilan akademisi," jelas Yanti Sarmuhidayanti, Kepala Bea Cukai Bekasi.

Alfamart Punya 2.400 Toko di Filipina, Mendag Dorong UMKM Bisa Ikut Ekspor Produknya

PT Asha Nouva International bukanlah satu-satunya IKM binaan Bea Cukai Bekasi yang berhasil menembus pasar Jepang pada tahun ini. Sebulan sebelumnya, PT Elok Niaga Indonesia juga telah dua kali mengekspor produk keripik basreng asal Bekasi ke Negeri Sakura.

Moh Zubhan Mone, pemilik PT Asha Nouva International, menyampaikan bahwa proses ekspor ke Jepang bukanlah hal yang mudah mengingat ketatnya regulasi yang diberlakukan. Namun, kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak memungkinkan tantangan tersebut diatasi.

Kena Tarif 19 Persen, Anindya Bakrie Pede Ekspor RI ke AS Tumbuh Dua Kali Lipat

“Dukungan dari pemerintah melalui berbagai program sinergi sangat membantu saya dalam merealisasikan produk pertanian dan kehutanan Jawa Barat menembus pasar Jepang,” ujar Zubhan.

Selain jengkol dan komoditas pertanian lainnya, masyarakat Jepang kini juga dapat menikmati aneka snack sehat asal Indonesia, seperti keripik tempe, keripik oncom, keripik tahu, dan basreng dalam berbagai varian rasa. Produk-produk ini juga menjadi favorit di kalangan ekspatriat Indonesia yang tinggal di Jepang.

Langkah Bea Cukai Bekasi ini menunjukkan komitmen nyata dalam memberdayakan IKM dan UMKM untuk berdaya saing di pasar global. Keberhasilan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan memanfaatkan dukungan pemerintah dalam mengembangkan bisnis mereka.

Ilustrasi belanja online

Tren dan Tantangan UMKM di 2025, Perspektif Ipsos terhadap Persaingan Digital

Sebagai subjek utama, UMKM dan brand lokal memegang peran krusial dalam struktur  perekonomian Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
18 Juli 2025