Penjelasan Bahlil soal RI Impor Minyak dari Rusia Usai Gabung BRICS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) , Bahlil Lahadalia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, buka suara soal resmi bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS, dan potensi jual-beli minyak dengan negara-negara anggota BRICS lain seperti misalnya Rusia.

Bahkan ketika ditanya apakah ada kemungkinan pemerintah membuka peluang untuk mengimpor minyak dari Rusia, Bahlil pun tak membantah soal adanya kemungkinan tersebut.

Menurutnya, sebagai sebuah negara yang menganut azas politik bebas aktif, hal itu memungkinkan Indonesia untuk bisa menjalin kerja sama dengan negara mana pun selama tidak melanggar aturan.

"Ketika kita bangun dengan BRICS dan ada peluang untuk kita mendapatkan minyak dari Rusia, selama itu sesuai aturan dan tidak ada persoalan, kenapa tidak," kata Bahlil di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 10 Januari 2025.

Indonesia resmi masuk ke dalam BRICS

Photo :
  • Dok Sugiono

Dia menegaskan, hal semacam itu bahkan tidak hanya berlaku ketika Indonesia bergabung dengan BRICS saja. Sebab, hal serupa juga terjadi ketika Indonesia bergabung blok ekonomi internasional lainnya.

Asalkan, lanjut Bahlil, langkah itu bertujuan untuk memberikan keuntungan secara ekonomi bagi Indonesia. Hal itu sebagaimana langkah bergabung yang sebelumnya juga telah dilakukan Indonesia dengan Organization for Economic Cooperation and Development alias OECD.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, di kantor BPH Migas, kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa, 7 Januari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Bukan Hanya AS, Rusia dan China: 2 Negara Muslim Ini Punya Mata di Langit, Ada Tetangga Indonesia

"Artinya, semua peluang yang menguntungkan Indonesia, baik bergabung dengan BRICS maupun dengan OECD, itu saya pikir enggak ada masalah," ujarnya.

Prabowo Setuju Huayou Gantikan LG Investasi Baterai, Siap Groundbreaking
Drone Ukraina

296 Drone Ukraina Serbu Rusia, Operasional 3 Bandara di Moskow Ditangguhkan

Tiga bandara internasional utama di Moskow terpaksa menangguhkan penerbangan selama berjam-jam akibat rentetan serangan

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2025