Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,03 Persen, Anindya Bakrie Ungkap Masih Lebih Baik dari Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat ditemui usai menggelar rapat pengurus harian Kadin Indonesia, di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Februari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut baik laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV-2024 yang sebesar 5,02 persen secara year-on-year (yoy). Sementara pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2024 tercatat mencapai 5,03 persen (yoy), sebagaimana yang telah diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Menurutnya, capaian itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia yang rata-rata hanya sekitar 3 persen, India 6 persen, atau bahkan China yang ekonominya hanya tumbuh 4,5 persen.

"Jadi (pertumbuhan ekonomi nasional) 5 persen itu angka yang bagus. Dimana dalam 5 persen ini sekitar 60 persennya datang dari konsumsi domestik," kata Anindya saat ditemui di Menara Kadin Indonesia, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Februari 2025.

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi/Realisasi Investasi.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dia mengatakan, tahun 2025 ini adalah tahun persiapan untuk menyambut tahun 2026 dan 2027. Sehingga, menurutnya sangat penting untuk menjaga tingkat konsumsi domestik sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional, utamanya di era yang tidak mudah seperti saat ini.

"Jadi konsumsi domestik itu harus tetap ada, dimana 70 persen dari konsumsi domestik itu datang dari kelas menengah atas dan kelas atas. Nah, ini benar-benar kita mesti jaga supaya mereka bisa terus berkonsumtif," ujarnya.

Strategi Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Selain itu, guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2025 agar bisa semakin meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Anindya mengatakan bahwa investasi juga mesti harus ditingkatkan.

Anindya Bakrie Gandeng Menko Zulhas Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

"Terutama yang bisa berbasis ekspor dengan nilai tambah. Nah, ini yang bisa menciptakan (pertumbuhan ekonomi) dari 5 persen, perlahan naik ke 6, 7, dan 8 persen," kata Anindya.

"Tapi itu tidak bisa seketika. Nah, makanya penting sekali bahwa kesemua itu mesti ada pendanaannya. Tapi dari mana? Nah, pendanaannya itu ya dari investasi atau dari pasar modal dengan naiknya credit rating," ujarnya.

Kadin Serukan Pelaku Usaha Waspadai Ancaman Siber di Dunia Usaha

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 sebesar 5,02 persen (yoy). Sehingga untuk sepanjang tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,03 persen (yoy).

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, ekonomi Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal IV-2024 atas dasar harga berlaku sebesar Rp 5.674,9 triliun, dan atas harga konstan Rp 3.296,7 triliun.

Gandeng Lemhanas, Kadin Gelar Retret di Akmil Malang Awal Agustus 2025

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 bila dibandingkan kuartal IV-2023 atau secara yoy tumbuh 5,02 persen," kata Amalia dalam konferensi pers di Kantornya Rabu, 5 Februari 2025.

Tumpukan uang rupiah dengan berbagai nominal

Rupiah Dibuka Melemah Usai IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025-2026

Di pasar spot hingga pukul 09.10 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.512 per US$ melemah 56 poin atau 0,34 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.456 per US$.

img_title
VIVA.co.id
1 Agustus 2025