Bansos Sembako dan PKH 2024, Pos Indonesia Salurkan Rp15,6 Triliun untuk 4,6 Juta KPM
- Dok. Pos Indonesia
Jakarta, VIVA – PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND telah menyalurkan Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 4,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM), sepanjang tahun 2024. Hingga akhir tahun, realisasi penyaluran mencapai 96 persen dari target yang ditetapkan.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Haris, mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapi adalah proses pemutakhiran data penerima bantuan yang sepenuhnya dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Data tersebut menjadi dasar validasi untuk memastikan ketepatan sasaran penyaluran.
Meskipun begitu, Pos Indonesia turut memberikan data tambahan berupa foto rumah dan geotagging penerima sebagai langkah pendukung akurasi data.
"Kami memiliki dashboard yang memungkinkan Kemensos melihat langsung kondisi rumah penerima bansos. Hal ini membantu dalam verifikasi dan koreksi data," ujar Haris.
Komitmen untuk Menjangkau Wilayah 3T
Penyaluran bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) (dok: Pos Indonesia)
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Pos Indonesia juga berupaya langsung menyentuh masyarakat. Tim lapangan secara aktif mengunjungi penerima bansos yang memiliki keterbatasan fisik, seperti lansia, difabel, atau warga yang sedang sakit.
Namun, tantangan lainnya muncul dari akses transportasi dan kondisi cuaca, terutama di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T). Penyaluran bansos untuk wilayah ini berlangsung selama dua minggu pada triwulan ketiga dan keempat tahun 2024.
"Kami mendapat dukungan dari pemerintah daerah serta pemangku kepentingan di daerah, termasuk dalam hal transportasi dan keamanan. Alhamdulillah, pada 31 Desember 2024, seluruh bansos berhasil kami salurkan," jelas Haris.
Netral di Tahun Politik
Tahun 2024 merupakan tahun pemilihan presiden dan kepala daerah, Haris memastikan bahwa proses penyaluran bansos tidak terpengaruh dinamika politik. Pos Indonesia tetap bersikap netral dan fokus pada tugas distribusi.
"Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan penyaluran tetap netral dan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Tugas kami adalah menyalurkan amanah ini dengan sebaik-baiknya," tegas Haris.
Inovasi untuk 2025
Ilustrasi penyaluran bansos Pos Indonesia (dok: Pos Indonesia)
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Menghadapi 2025, PosIND berkomitmen mendukung pembiayaan UMKM melalui kerja sama strategis dengan Pusat Investasi Pemerintah (PIP). Selain itu, mereka akan meluncurkan versi terbaru super app Pospay pada Maret 2025.
Sebelumnya, Pospay juga telah digunakan untuk pencairan bansos secara digital bagi penerima yang memiliki smartphone. Bagi yang belum memiliki ponsel pintar, layanan USSD dan SMS tetap disediakan.
Pospay juga dilengkapi dengan fitur Payment, Insurance, Credit, Investment, dan Saving (PICIS) untuk memperluas layanan keuangan masyarakat.
"Kami akan terus mengembangkan layanan, termasuk dalam pembiayaan UMKM dan sektor logistik. Dengan demikian, Pos Indonesia tidak hanya berperan dalam distribusi bansos, tetapi juga dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," tutup Haris.