Lindungi Warga Pesisir, DPR Dorong Pembangunan Giant Sea Wall

Proyek Giant Sea Wall Jakarta.
Sumber :
  • ncicd.com

Jakarta, VIVA – Sejumlah anggota DPR mendukung pembangunan tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Sebab GSW dinilai efektif untuk mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan ekosistem laut yang merugikan warga pesisir. 

RUPTL 2025–2034 Dinilai Bentuk Optimisme Indonesia Hadapi Perubahan Iklim

Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Johan Rosihan mengatakan, proyek Giant Sea Wall merupakan solusi dalam mencegah abrasi, banjir rob dan kerusakan lingkungan. Terutama di kawasan pantai utara Pulau Jawa (Pantura).

"Saya melihat ini sebagai bagian dari upaya besar pemerintah dalam mengatasi ancaman abrasi laut dan banjir rob, khususnya di wilayah pesisir utara Jawa. Secara konsep, proyek semacam ini memang bisa menjadi solusi untuk mengurangi dampak kenaikan muka air laut," ujar Johan dalam keterangannya Senin, 3 Maret 2025.

DPR Ingatkan Negara soal APBN-APBD untuk Sekolah SD-SMP Gratis

Namun demikian, Johan menilai, proyek GSW harus disertai kajian yang mendalam terkait efektivitas, dampak lingkungan, serta keberlanjutan ekonomi dan sosialnya. Misalnya, pembangunan GSW jangan sampai merusak ekosistem bakau, terumbu karang, atau mengganggu mata pencaharian nelayan.

Abrasi di Minahasa Sealatan.

Photo :
  • Supriadi Maud/VIVA.
Putusan MK soal Biaya SD-SMP Gratis Dinilai Progresif, DPR Ungkap Tantangannya

"Kedua, selain infrastruktur besar seperti GSW, pendekatan berbasis alam seperti rehabilitasi mangrove dan pemulihan ekosistem pesisir, harus diutamakan. Di beberapa negara, proyek serupa menghadapi kendala teknis dan pembengkakan biaya, jadi harus dipastikan bahwa ini benar-benar solusi yang paling optimal," tegasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo menuturkan proyek GSW punya manfaat besar, khususnya untuk melindungi warga pesisir dari terjangan banjir rob, abrasi serta kerusakan ekosistem laut. 

"Kalau ditanya seberapa penting, Giant Sea Wall memang kebutuhan yang mendesak. Dengan giant sea wall ini, efektif untuk mengatasi semakin tingginya abrasi khususnya di wilayah Pantura," kata politikus senior Partai Golkar itu. 

Hanya saja, Fiman menyebut adanya persoalan utama yang terkait biaya pembangunannya. Perlu inovasi dan upaya lebih serius untuk memecahkan masalah finansial. Apalagi saat ini pemerintah gencar melakukan efisiensi anggaran. 

Sedangkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berharap rencana pembangunan proyek infrastruktur tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall di pantai utara Pulau Jawa yang dimulai dari Banten akan membantu mencegah abrasi untuk masyarakat pesisir, segera direalisasi.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten Mahdani menilai proyek ini penting bagi Banten, terutama dalam mengatasi abrasi yang mengancam kawasan pesisir seperti di Pontang.

"Iya kalau kita terbuka ya, apalagi kan kita juga sering terjadi abrasi. Abrasi ini juga berdampak pada tanah pertanian dan tambak yang menjadi sumber ekonomi masyarakat," kata dia.

Banjir rob menerjang kawasan pesisir Pekalongan, Jawa Tengah.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Mahdani mengungkap hingga saat ini, proyek yang merupakan inisiatif pemerintah pusat tersebut belum secara resmi melibatkan daerah dalam tahap perencanaannya.

Dia mengatakan, jika Giant Sea Wall dibangun dalam radius 0–12 mil laut dari garis pantai, maka Pemprov Banten berpotensi terlibat dalam pembahasannya karena itu masuk dalam kewenangan provinsi. Namun, sejauh ini pihaknya masih menunggu kepastian teknis dari pemerintah pusat.

"Soal bentuk proyek ini seperti apa, apakah nanti masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) atau tidak, kita masih menunggu arahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta kementerian terkait," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya