Bos BEI Blak-blakan Strategi Selamatkan Pasar Modal RI dari Perang Tarif Donald Trump

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

Jakarta, VIVA – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman memastikan, pihaknya telah menyusun sejumlah strategi guna memitigasi dampak perang tarif perdagangan ala Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, khususnya bagi kinerja pasar modal Indonesia.

Saham Sritex Bakal Didepak dari Bursa Efek Indonesia

Sebagai respons atas kebijakan Trump yang mengenakan tarif impor sebesar 32 persen kepada Indonesia, Iman mengaku memiliki 3 strategi utama untuk menjaga stabilitas pasar modal di Tanah Air guna menangkal dampaknya.

Strategi pertama BEI yaitu melakukan diversifikasi produk dalam perdagangan saham secara terus menerus.

Menteri UMKM: Tidak Perlu Polemik Tarif, Pilihan Aplikator Fleksibel

"Kami akan terus melakukan diversifikasi terhadap produk-produk kami, termasuk dari produk structured warrant, single stock futures, hingga KBI kontrak berjangka asing," kata Iman dalam konferensi pers di Main Hall BEI, Jakarta, Selasa, 8 April 2025.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif masuk barang impor ke AS

Photo :
  • AP Photo/Mark Schiefelbein
Ekspor Furnitur RI ke AS Capai US$1,64 Miliar, Mendag Budi Lobi Tarif Resiprokal Dihapus

Strategi kedua yakni bahwa BEI akan terus meningkatkan likuiditas pasar saham dan infrastruktur teknologi, termasuk peningkatan infrastruktur IT yang diyakini akan turut mendongkrak perdagangan hingga 3 kali lipat.

Kemudian strategi ketiga, Iman memastikan bahwa BEI akan fokus terhadap produk eksisting melalui Initial Public Offering (IPO), dengan harapan dapat meningkatkan kualitas pencatatan saham dari perusahaan-perusahaan yang bakal terdaftar di lantai bursa.

"Kita terus berusaha untuk makin banyak IPO-IPO yang berkualitas, dengan size (aset) yang cukup besar dan cakupan pasar yang di atas Rp 3 triliun," ujar Iman.

Sementara untuk strategi jangka pendeknya, Iman menjelaskan bahwa saat ini BEI juga telah menerapkan kebijakan buyback atau pembelian kembali saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

"Seiring dengan kebijakan penyesuaian batas Auto Rejection Bawah (ARB) hingga trading halt atau penutupan perdagangan sementara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya