Cara Telkomsat Pemerataan Akses Digital Wilayah 3T
- Dok. Telkomsat
Jakarta, VIVA – Pemerataan akses digital di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) terus menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk pelaku industri teknologi. Konektivitas internet yang belum merata, masih menjadi tantangan utama dalam pemerataan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil.
Melihat situasi ini, Telkomsat mengambil langkah dengan menghadirkan layanan internet gratis berbasis satelit. Ini untuk mendukung pendidikan di wilayah yang belum terjangkau jaringan internet.
Telkomsat mengumumkan inisiatif penyediaan layanan internet gratis untuk SMA Negeri 8 Halmahera Barat sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Sekolah tersebut dipilih karena berada di daerah blank spot, yang selama ini menghadapi keterbatasan jaringan dalam proses belajar mengajar maupun kegiatan administratif.
Pihak Telkomsat menyebut bahwa layanan ini menggunakan teknologi satelit SBS dan produk Mangosphere yang dirancang khusus untuk komunitas, termasuk guru dan siswa. Direktur Utama Telkomsat, Lukman Hakim Abd Rauf mengatakan, fasilitas tersebut diharapkan mampu mendukung proses pembelajaran secara daring maupun pencarian informasi digital lainnya.
“Kami melihat tantangan utama di wilayah ini adalah keterbatasan akses internet. Melalui dukungan konektivitas yang kami sediakan, kami berharap dapat membantu guru dan siswa mengakses informasi dengan lebih mudah dan cepat," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 17 April 2025.
Penyerahan fasilitas dilakukan pada 12 April 2025 dan diterima langsung oleh Kepala SMA Negeri 8 Halmahera Barat, Nelmince Luang, SPd. “Kini, meski berada di wilayah pedesaan, kami dapat terhubung secara online dan terbantu dalam proses belajar mengajar serta pencarian referensi. Semoga jaringan ini terus berjalan lancar dan bermanfaat,” katanya.
Lebih lanjut, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, turut menyambut positif program ini. “Semoga ini menjadi langkah awal untuk seluruh SMA di Maluku Utara dan semua desa, serta semua puskesmas yang ada di wilayah blank spot bisa segera terkoneksi dalam tahun 2025," tukasnya.
