Uang 118 Konsumen Meikarta Senilai Rp 26,8 Miliar Bakal Dikembalikan Sampai 23 Juli 2025
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta, VIVA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara menegaskan, para nasabah Meikarta akan mendapatkan uang ganti rugi pembelian unit apartemen Meikarta. Paling lambat pencairan dilakukan tanggal 23 Juli 2025.
Dana yang akan dikembalikan oleh pihak pengembang kepada konsumen Meikarta dengan total mencapai sebesar Rp 26,8 miliar itu, dipastikan Ara akan dicairkan kepada 118 orang nasabah Meikarta.
"Kita punya layanan aduan konsumen Perumahan yakni BENAR PKP, dan Pak Fitra sebagai Dirjen Kawasan Permukiman juga sudah saya minta untuk mengurusi masalah Meikarta ini," kata Ara di kantornya, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu, 23 April 2025.
Aktivitas di kawasan proyek pembangunan Apartemen Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Kawasan Permukiman, Fitrah Nur merinci, sampai saat ini total ada 118 aduan dari konsumen Meikarta, yang menuntut pengembalian uang atau meminta penyerahan unit.
Aduan para konsumen itu menyatakan bahwa mereka telah melakukan pembayaran, namun tak kunjung mendapatkan unit apartemen yang dipesan.
Fitrah mengatakan, dari 118 aduan yang masuk, saat ini seluruhnya telah dalam proses pembayaran. Dimana ada 2 orang konsumen yang sudah mendapatkan refund dari pengembang Meikarta, dan sisanya akan dibayarkan paling lambat pada tanggal 23 Juli 2025 mendatang.
Fitrah menambahkan, terdapat 16 konsumen Meikarta yang hingga saat ini belum menentukan, apakah mereka akan memilih refund atau mendapatkan unit apartemen. Sebab, kontak yang dicantumkan dalam formulir pengaduan sampai saat ini belum dapat dihubungi.
Dia memastikan, Kementerian PKP juga masih akan memanggil konsumen Meikarta untuk memenuhi berkas yang diperlukan, terkait proses refund maupun pemberian unit apartemen. Proses ini dijadwalkan pada tanggal 2 Juni 2025 mendatang.
"Kalau untuk proses pembayaran sudah kita mulai secara bertahap. Saat ini sudah ada yang kita bayar, 2 konsumen," ujarnya.