Bursa Asia Beragam saat Wall Street Cetak Lonjakan Besar

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Jepang
Sumber :
  • Istimewa

Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik fluktuatif pada pembukaan perdagangan Jumat, 2 Mei 2025. Berbeda dengan Wall Street di mana ketiga indeks acuan kompak mencatat kenaikan imbas tingginya optimisme perlambatan ekonomi global tidak akan menghambat kemajuan pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Nikkei 225 Jepang melesat 0,99 persen. Indeks Topix menguat 0,62 persen di awal perdagangan.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan anjlok sebesar 0,54 persen. Indeks Kosdaq mendatar pada pembukaan pasar. 

S&P/ASX 200 Australia juga melemah 0,12 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong turut menunjukkan penurunan menjadi 21.935 dari 22.119,41.

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bursa Tiongkok tutup karena hari libur dalam rangka memperingati Hari Buruh.

Di Amerika Serikat, saham Apple menyusut lebih dari 4 persen setelah pendapatan dari divisi Layanan tidak mencapai estimasi Wall Street. Saham Amazon ikut merosot lebih dari 2 persen dipicu prospektus lemah untuk periode saat ini karena menghadapi ketidakpastian seputar tarif impor. Namun, raksasa e-commerce itu mampu membukukan kinerja kuartal I-2025 lebih baik dari prediksi pasar.

Emiten saham teknologi, seperti Meta Platforms dan Microsoft , melesat didorong hasil kuartalan yang kuat. Kenaikan saham Big Tech yang termasuk kelompok Magnificent Seven meredakan kekhawatiran pasar terkait perlambatan perkembangan kecerdasan buatan di tengah ketidakpastian makroekonomi saat ini.

Harga Emas Hari Ini Kamis 7 Agustus 2025: Produk Antam Melorot, Global Kinclong

Indeks Dow Jones industrial Average meningkat 83,60 poin atau 0,21 persen ke level 40.752,96. Indeks S&P 500 melesat 0,63 persen menjadi 5.604,14. Sementara itu, Nasdaq Composite melonjak 1,52 persen dan ditutup pada level 17.710,74 sekaligus memangkas penurunan yang terjadi sejak 2 April 2025.

Bursa Asia Bergerak Bervariasi Usai Trump Ancam Tarif Chip 100 Persen
Ilustrasi wisuda.

10 Jurusan Kuliah dengan Prospek Kerja Cerah hingga 2030, Lulusannya Gak Takut Nganggur

Masuk 2030, dunia kerja makin berubah. Ini 10 jurusan kuliah yang lulusannya paling dicari dan relevan di era dominasi AI dan otomasi.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2025