Bukit Asam Kantongi Laba Rp391 Miliar di Kuartal I-2025 di Tengah Penurunan Harga Batu Bara

Konferensi Pers PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA –  Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), melaporkan kinerja keuangan solid pada di tengah berbagai tantangan. PTBA mengantongi laba bersih Rp 391,48 miliar sepanjang kuartal I-2025. 

Elnusa Bagikan Dividen 40 Persen dari Laba Bersih 2024, Investor Siap-Siap Kantongi Cuan Bulan Depan

Pendapatan perseroan pada tiga bulan pertama tahun 2025 mencapai Rp 9,96 triliun dengan EBITDA Rp 1,05 triliun. Sejalan peningkatan total aset sebesar 10 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 42,26 triliun.

Corporate Secretary Bukit Asam Niko Chandra mengungkapkan, lonjakan laba bersih ditopang kinerja operasional yang mencakup penjualan dalam dan luar negeri. Penjualan ekspor mencapai 5,09 juta ton sedangkan penjualan domestik sebesar 5,19 juta ton. 

Di Luar Proyeksi Pemerintah, Perang Dagang Buat Ekspor Batu Bara RI Anjlok

Total penjualan pada Triwulan I-2025 mencapai 10,28 juta ton atau tumbuh 7 persen secara tahunan. Adapun realisasi angkutan batubara pada periode Januari-Maret 2025 mencapai 9,41 juta ton atau meningkat 12 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Produksi Batu Bara di Bukit Asam.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Saham BYD Rontok Dua Hari Berturut-turut Tapi Penjualan Lampaui Tesla

"Kinerja positif ini dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan, di antaranya koreksi harga batu bara akibat fluktuasi pasar global," ujar Niko yang dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat, 2 Mei 2025.

Salah satu tantangannya adalah rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 anjlok 12 persen secara tahunan dari US$ 78,86 per ton menjadi US$ 69,37 per ton. Di samping itu, rata-rata indeks harga batu bara Newcastle juga merosot 17 persen menjadi US$ 104,56 per ton dari sebelumnya US$ 125,76 per ton.

Rerata harga bahan bakar minyak (BBM) pada kuartal perdana tahun 2025 mencapai Rp 15.127 per liter atau melonjak 10 persen secara tahunan dari Rp 13.718 per liter pada periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan konsumsi BBM selama tiga bulan tersebut seiring bertambahnya volume produksi dan jarak angkut.

"Oleh karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik," tulis Niko.

Ia menambahkan, perseroan menargetkan produksi batu bara sebesar 50,05 juta ton hingga akhir tahun 2025. Manajemen juga mengincar penjualan 50,09 juta ton serta jasa angkutan 43,25 juta ton.

"Perseroan berupaya menerapkan efisiensi berkelanjutan secara optimal serta melakukan perencanaan matang dengan mencermati perkembangan pasar terkini dan mengantisipasi berbagai faktor yang dinamis," tutup Niko. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya