Bursa Asia Bergejolak Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga
- vstory
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik fluktuatif pada pembukaan perdagangan Kamis, 8 Mei 2025. Gejolak merupakan respons atas keputusan Federal Rerserve Amerika Serikat (AS) alias The Fed mempertahankan suku bunga.
Pada Kamis, 7 Mei 2025, The Fed sepakat menahan suku bunga acuan pinjaman di level 4,25 persen hingga 4,5 persen. Besaran persentase tersebut telah berlaku sejak Desember 2024.
Ketua The Fed Jerome Powell memperingatkan, peningkatan tarif impor signifikan yang diumumkan Presiden AS Donald Trump dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, perang tarif berpotensi meningkatkan inflasi jangka panjang.
Dikutip dari CNBC Internasional, para investor menunggu informasi terbaru mengenai perundingan dagang AS-Tiongkok. Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan perwakilan dari Tiongkok dijadwalkan akan bertemu di Swiss pada pekan ini guna membahas masalah perdagangan dan ekonomi.
Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell
- Twitter.com/@federalreserve
Indeks Nikkei 225 menguat 0,28 persen pada pembukaan perdagangan. Namun, indeks Topix dibuka datar.
Di Korea Selatan, indeks Kospi melesat sebesar 0,36 persen. Indeks Kosdaq menyusul kenaikan sebesar 0,61 persen.
Indeks acuan Australia S&P/ASX 200 merosot tipis 0,14 persen. Indeks Hang Seng Hong meningkat ke posisi lebih tinggi, yakni dari 22.691,88 menjadi l 22.466.
Di Wall Street, ketiga indeks acuan kinclong usai The Fed tahan suku bunga. Indeks S&P 500 melambung 0,43 persen dan ditutup pada level 5.631,28.
Nasdaq Composite meningkat 0,27 persen hingga menembus area 17.738,16. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average melejit 284,97 poin atau 0,70 persen menjadi 41.113,97