7 Strategi Kelola Dana Darurat Setelah PHK, Bisa Tetap Aman 6 Bulan ke Depan
- Pexels.com
VIVA – Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah hal yang tidak diinginkan siapa pun, namun bisa terjadi kapan saja tanpa diduga. Dampaknya tidak hanya secara emosional, tapi juga sangat besar terhadap kondisi keuangan.
Tanpa pemasukan rutin, banyak orang merasa kebingungan mengelola pengeluaran harian, tagihan bulanan, bahkan cicilan yang masih berjalan.
Di sinilah pentingnya memiliki dan mengelola dana darurat. Dana ini bisa berfungsi sebagai penyangga sementara ketika penghasilan berhenti karena PHK.
Jika Anda sedang dalam masa transisi atau baru saja mengalami PHK, Anda perlu strategi keuangan yang tepat agar bisa bertahan hingga mendapat pekerjaan kembali. Berikut ini adalah beberapa tips dalam mengelola keuangan dan dana darurat setelah PHK.
7 Strategi Kelola Dana Darurat Setelah PHK
1. Hitung Total Dana Darurat yang Dimiliki
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah menghitung berapa total dana darurat yang tersedia. Cek tabungan, deposito, dana di e-wallet, dan aset cair lainnya yang bisa digunakan untuk kebutuhan hidup. Dengan mengetahui jumlahnya secara pasti, Anda bisa menyusun strategi pengeluaran secara realistis.
2. Buat Anggaran Ketat Bulanan
Setelah tahu sisa dana yang dimiliki, buatlah anggaran pengeluaran bulanan yang ketat. Kurangi semua pengeluaran yang tidak esensial, seperti langganan hiburan, makan di luar, atau belanja impulsif. Fokuskan dana hanya untuk kebutuhan primer seperti makanan, listrik, air, transportasi, dan komunikasi.
3. Prioritaskan Cicilan dan Kewajiban Keuangan
Jika Anda memiliki cicilan seperti KPR, kredit motor, atau pinjaman lainnya, segera hubungi pihak pemberi pinjaman. Banyak lembaga keuangan bersedia memberi keringanan atau restrukturisasi pinjaman jika Anda jujur soal kondisi PHK. Jangan biarkan tunggakan bertambah tanpa komunikasi.
4. Manfaatkan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)
Pastikan Anda mendaftarkan diri untuk mengklaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dari BPJS Ketenagakerjaan, jika Anda memenuhi syarat. Program ini memberikan bantuan uang tunai sebesar 60% dari gaji selama 6 bulan. JKP juga memberikan akses pelatihan kerja dan informasi lowongan yang bisa mempercepat Anda mendapat pekerjaan baru.
5. Cari Sumber Penghasilan Sementara
Meskipun sedang menganggur, bukan berarti Anda tidak bisa mendapat pemasukan. Gunakan keahlian atau aset yang dimiliki untuk menghasilkan uang, seperti menjadi freelancer, menjual barang tak terpakai, atau membuka jasa kecil-kecilan dari rumah. Penghasilan tambahan ini sangat penting untuk memperpanjang daya tahan dana darurat Anda.
6. Hindari Utang Konsumtif
Jangan tergoda untuk mengambil pinjaman online atau kartu kredit demi gaya hidup. Utang konsumtif justru akan memperparah kondisi keuangan Anda di tengah ketidakpastian pasca-PHK. Gunakan utang hanya untuk kebutuhan produktif dan dengan perhitungan matang.
7. Evaluasi Gaya Hidup dan Siapkan Rencana Jangka Menengah
Gunakan masa ini untuk mengevaluasi gaya hidup dan keuangan Anda. Pertimbangkan untuk pindah ke tempat tinggal yang lebih murah, menjual kendaraan yang boros biaya, atau beralih ke gaya hidup minimalis. Buat juga rencana keuangan 3 - 6 bulan ke depan dengan mempertimbangkan kemungkinan belum mendapat pekerjaan tetap.
Menghadapi PHK memang berat, tetapi dengan perencanaan dan pengelolaan dana darurat yang cerdas, Anda bisa bertahan secara finansial. Fokus pada kebutuhan pokok, hindari utang, dan cari sumber pendapatan alternatif sambil terus aktif mencari pekerjaan baru. Ingat, ini hanya fase sementara. Dengan sikap bijak, Anda akan melewati masa sulit ini dengan lebih tenang.
