Erick Thohir Sebut Belum Ada Rencana BUMN Bakal Bantu Selamatkan Sritex, Ada Tapinya

Menteri BUMN, Erick Thohir, saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 12 Maret 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada rencana dari perusahaan BUMN untuk terlibat dalam upaya penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.

Timnas Indonesia U-23 ke Final Piala AFF, Erick Thohir: Kita Kasih Keras Vietnam!

Sebab Erick mengatakan, saat ini keputusan mengenai aset dari Sritex masih menjadi wewenang Tim Kurator.

"Belum," ujar Erick di Jakarta, dikutip Selasa, 27 Mei 2025.

Belum Sebut Nama, Erick Thohir Beberkan Progres 2 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia

Sritex.

Photo :
  • Antara.

Meski begitu Erick menyampaikan, tidak menutup kemungkinan akan mengambil alih aset Sritex melalui perusahaan BUMN.

Cek Fakta: Erick Thohir Ancam Polisi Hentikan Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

"Kalau BUMN diberi kesempatan untuk melakukan bantuan. Misalnya, kita melihat asetnya ada yang menarik, ya kita coba," ucapnya.

Seperti diketahui, kurator kepailitan PT Sri Rejeki Isman (Sritex) mencatat tagihan utang dari para kreditur perusahaan tekstil tersebut dengan jumlah mencapai Rp29,8 triliun. Dalam daftar piutang tetap tersebut tercatat 94 kreditur konkuren, 349 kreditur preferen, serta 22 kreditur separatis.

Suasana perusahaan tekstil dan garmen terbesar se-Asia Tenggara Sritex di Sukoharjo, Jumat (25/10).

Photo :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Adapun tagihan yang telah diakui oleh kurator antara lain dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo yang mencapai Rp28,6 miliar. PT Sritex juga tercatat memiliki tanggungan utang kepada Bea Cukai Surakarta sebesar Rp189,2 miliar.

Sementara terhadap PT PLN Jawa Tengah – DIY sebagai kreditur konkuren, Sritex masih memiliki utang yang harus dibayar sebesar Rp43,6 miliar. (Ant)

Ilustrasi perseteruan China dan India.

Cengkraman Tiongkok di Asia Selatan, Ancam Hegemoni India

Selama dua dekade terakhir, Beijing bergerak sistematis memperkuat pijakannya di Asia Selatan. Melalui investasi infrastruktur, diplomasi utang, kemitraan militer

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025