Anindya Bakrie Pastikan Medef Bakal Bantu Kadin Bangun 1.000 Dapur Umum MBG

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, dalam konferensi pers usai acara 'Indonesia-France Business Forum 2025' di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengatakan, Kadin Indonesia bersama dengan Mouvement des Entreprises de France (Medef) alias Federasi Pengusaha-Pebisnis Prancis, telah meneken MoU kerja sama dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Anindya Bakrie Gandeng Menko Zulhas Wujudkan Swasembada Pangan Berkelanjutan

Hal itu diungkapkan Anindya usai mengikuti 'Indonesia-France Business Forum 2025', di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.

"Tadi Kadin sudah tanda tangan dengan Medef, Kadin-nya Prancis, untuk bekerja sama di bidang MBG," kata Anindya di kantor Kemenko Perekonomian, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025.

Gandeng Lemhanas, Kadin Gelar Retret di Akmil Malang Awal Agustus 2025

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 28 Mei 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Dia mengatakan, Medef telah mengungkapkan tawarannya untuk membantu membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), alias dapur umum MBG, yang ditargetkan Kadin mencapai 1.000 unit.

Kena Tarif 19 Persen, Anindya Bakrie Pede Ekspor RI ke AS Tumbuh Dua Kali Lipat

Anindya memastikan, Medef dan jaringannya juga telah menyatakan dukungan pada program MBG, dan siap membantu Kadin dalam berbagai hal yang dibutuhkan untuk membangun 1.000 SPPG tersebut.

"Kita tahu Kadin punya rencana membangun SPPG atau dapur umum sampai 1.000 unit, dimana Pak Handoyo Mulyadi sebagai pimpinan proyeknya. Dan tadi Medef dengan jaringannya juga telah menyatakan bahwa mereka ingin membantu di berbagai hal," ujar Anindya.

Dari MoU Kadin bersama Medef beserta puluhan MoU lainnya yang dijalin antara pemerintah Indonesia dan Prancis di forum bisnis kali ini, Anindya memastikan, situasi yang tercipta antara kedua negara justru terkesan saling melengkapi, dan bukan dalam suasana persaingan.

"Yang terpenting, kedua kawasan ini saling melengkapi, bukan bersaing, tapi saling melengkapi," kata Anindya.

"Misalnya dari ASEAN, mereka berpikir bagaimana kita bisa menyeimbangkan antara Timur dan Barat. Sedangkan dari Barat, mereka mengatakan bahwa ini adalah strategi Indo-Pasifik," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya