Mendag Targetkan Ekspor RI ke Kanada Melonjak 2 Kali Lipat Berkat ICA-CEPA
- [Mohammad Yudha Prasetya]
Jakarta, VIVA – Menteri Perdagangan, Budi Santoso alias Busan menargetkan, perdagangan Indonesia-Kanada bisa meningkat hingga dua kali lipat dengan telah disepakatinya Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA).
"Kalau dengan Kanada itu total nilai perdagangan kita US$3,5 miliar. Harapan kita bisa (meningkat) dua kali lipat setelah implementasi (ICA-CEPA) ini berjalan," kata Busan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin, 29 September 2025.
Dia menjelaskan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) ini telah disepakati oleh kedua pemerintah pada 24 September 2025 lalu.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso
- [Mohammad Yudha Prasetya]
Dimana sehari sebelumnya atau pada 23 September 2025, telah diumumkan pula hasil perundingan serupa yakni Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Busan menjelaskan, total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa (UE) saat ini tercatat mencapai US$30 miliar. Mendag berharap ekspor Indonesia ke Uni Eropa juga bisa meningkat, usai melunaknya sejumlah hambatan perdagangan bagi kedua pihak dengan adanya IEU-CEPA tersebut.
Terlebih, ekspor Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatan 8,03 persen atau naik dibandingkan dengan peningkatan tahun lalu yang sebesar 2,29 persen, di tengah berbagai dinamika perekonomian global saat ini yang penuh dengan ketidakpastian.
"Jadi kita dalam kondisi ekonomi global yang seperti ini, tapi ekspor kita tetap naik, surplus kita juga naik. Dari US$16 miliar menjadi US$23 miliar di bulan Januari sampai Juli (2025) ini," ujar Mendag.
Di sisi lain, Busan menjelaskan bahwa penyelesaian IEU-CEPA dan penandatangan ICA-CEPA ini akan menjadi titik tolak perjalanan Indonesia, dalam upaya memperkuat posisi perdagangan di kancah global di tengah kondisi geopolitik dunia saat ini.
Terlebih, lanjut Mendag, saat ini Indonesia sudah memiliki sekitar 20 perjanjian dagang yang sudah diimplementasikan, 10 perjanjian dagang yang sedang dalam tahap ratifikasi, dan 16 perjanjian dagang tengah proses negosiasi. Karenanya, Busan pun menargetkan ICA-CEPA dapat memulai proses ratifikasi pada pertengahan 2026, seiring IEU-CEPA yang diharapkan juga bisa diimplementasikan tahun depan.
"Kalau bisa yang IEU-CEPA itu tahun depan juga kita harapkan selesai," ujarnya.