Semester I-2025, PIP Salurkan Pembiayaan Rp 3,97 Triliun ke 745 Ribu UMKM

Media Briefing Kementerian Keuangan di Labuan Bajo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Labuan Bajo, VIVA – Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sudah menyalurkan pembiayaan ultra mikro sebesar Rp 3,97 triliun ke 745.653 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga 30 Juni 2025 atau semester I-2025.

Piala Presiden 2025: Saat Sepak Bola Jadi Simfoni Rakyat dan Mesin Ekonomi

Direktur Keuangan Umum dan Sistem Informasi Pusat Investasi Pemerintah, Soeharto mengatakan target penyaluran pembiayaan tahun ini sebesar Rp 9,475 triliun kepada 1,47 juta debitur.

"Jumlah total targetnya Rp 9,475 triliun, baru nyampe Rp 3,79 triliun. Total debitur dari target 745 ribu, tapi untuk setahun itu 1,47 juta," ujar Tony dalam Media Briefing di Labuan Bajo Jumat, 11 Juli 2025.

Dongkrak UMKM Naik Kelas Lewat Platform Digital

Soeharto melanjutkan, sejak awal hingga semester I-2025 pihaknya sudah menyalurkan pembiayaan kepada 12,5 juta orang dengan nilai mencapai Rp 50,4 triliun. Pembiayaan ini telah menjangkau 510 Kabupaten/Kota, yang didominasi oleh perempuan sebesar 96 persen.

"Debitur kita paling banyak perempuan, memang ini pahlawan ekonomi perempuan memang untuk UMKM ini 90 persen lebih itu dari perempuan, bahkan 96 persen," jelasnya.

Bantuan Perlengkapan Sekolah untuk Anak Ojek, Pertamina Berdayakan Produk Lokal

Bisnis UMKM BRI

Photo :
  • BRI

Dia mengungkapkan, hingga saat ini penyaluran pembiayaan paling banyak digelontorkan di Jawa mencapai Rp 29,9 triliun kepada 7.832.346 debitur atau sebesar 62,3 persen.

"Paling banyak memang di Jawa sekitar Rp 29,9 triliun karena memang LKBB-nya (Lembaga Keuangan Bukan Bank) cukup banyak di sana. Semoga dengan sosialisasi-sosialisasi ini, nanti cukup banyak juga di NTT LKBB yang mengajukan," terangnya.

Soeharto memaparkan, penyaluran pembiayaan ultra mikro di Sumatera mencapai Rp 12,7 triliun kepada 2.885.274 debitur atau 22,9 persen, Kalimantan senilai Rp 1,1 triliun kepada 286.185 debitur atau 2,2 persen, Sulawesi Rp 3,4 triliun kepada 813.072 debitur atau 6,5 persen.

Lalu untuk Bali Nusra mencapai Rp 2,8 triliun kepada 707.122 debitur atau 5,6 persen. Kemudian Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat sebesar Rp 214,3 miliar kepada 47.253 debitur atau 0,37 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya