Dukung Penurunan Stunting, Danone Indonesia Bangun Sarana Air Bersih di NTT

Dukung Penurunan Stunting, Danone Indonesia Bangun Sarana Air Bersih di NTT
Sumber :
  • Dok. Danone Indonesia

Jakarta, VIVA –  Akses terhadap air minum layak dan aman masih menjadi tantangan di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam upaya mendukung pemerintah mengatasi masalah ini, Danone Indonesia meresmikan sarana air bersih dan menyerahkan sarana air minum aman kepada masyarakat di Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS), NTT.

BPD HIPMI Jaya Dorong Pencegahan Stunting Lewat Edukasi Gizi di Jakarta Utara

Peresmian saran air bersih dibangun di SD GMIT Oenaek, Kupang, NTT pada Juli 2025 adalah bagian dari upaya pencegahan stunting di NTT yang telah dimulai sejak tahun 2020. Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 mencatat NTT sebagai provinsi dengan angka prevalensi stunting tertinggi sebesar 35,3 persen. 

Sejak tahun 2020, Danone telah menyelenggarakan program pencegahan stunting sebagai upaya untuk penurunan dan penanganan prevalensi stunting di NTT. Inisiatif ini telah menjangkau hingga lebih dari 79 ribu penerima manfaat melalui kegiatan edukasi serta penyediaan akses nutrisi, air bersih dan sanitasi, serta berkontribusi terhadap penurunan dan penanganan prevalensi stunting di Kabupaten Kupang menjadi 12 persen di tahun 2024 dari 22,3 persen pada tahun 2020.

Pramono Setuju Bantu Bekasi untuk Air Bersih Meski di Jakarta Belum 100 Persen

Adapun ketersediaan air bersih dan sanitasi dapat menurunkan resiko infeksi seperti diare berulang yang dapat menghambat penyerapan gizi dan menyebabkan stunting. Untuk memastikan masyarakat memiliki akses air minum yang aman baik di tingkat rumah tangga maupun saat berkegiatan di fasilitas umum, Danone Indonesia juga menyerahterimakan sarana air minum aman berupa saringan air Nazava bagi masyarakat di Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS).

Peresmian Sarana Air Bersih oleh Danone Indonesia di NTT

Photo :
  • Dok. Danone Indonesia
Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

“Kami meyakini ketersediaan akses air bersih maupun air minum aman berkaitan erat dengan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat," tutur Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, dikutip dari keterangan resminya, Selasa, 15 Juli 2025.

Vera menambahkan, aksi penyedian sarana air bersih merupakan bagian dari komitmen perusahan yang tertera dalam Danone Impact Journey guna menciptakan dampak kesehatan melalui hidrasi dan nutrisi. Langkah baik ini juga mendukung upaya pemerintah Indonesia dan SDGs dalam mencapai target akses air minum layak dan aman.

"Kami berharap dengan diresmikannya sarana air bersih dan diserahterimakannya sarana air minum aman berupa water filter ini maka dapat mendorong penurunan angka stunting, dan meningkatkan kesehatan masyarakat NTT, khususnya, di wilayah yang memiliki keterbatasan akses,” lanjut Vera. 

Danone Indonesia telah membangun sarana air bersih di lima desa di Kabupaten Kupang dan Sumba Barat Daya, dimana dua diantaranya diresmikan hari ini oleh Danone Indonesia kepada masyarakat penerima manfaat. Seremonial disaksikan oleh Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Air, Kepala Perwakilan Tetap PBB di Indonesia, Gubernur Provinsi NTT dan Bupati Kupang.

Menyadari keterbatasan sumberdaya masyarakat untuk mengolah air bersih menjadi air minum aman, Danone Indonesia pun bekerja sama dengan NAZAVA mendistribusikan sebanyak total 1.500 saringan air minum aman (water filter) ke berbagai daerah di NTT.

Bermitra dengan MPM Muhammadiyah dan Yayasan Jaringan Peduli Masyarakat (JPM), Danone Indonesia menyerahterimakan langsung 500 unit kepada masyarakat yang berada di Kabupaten Kupang dan TTS serta mengembangkan ekosistem untuk pemasaran water filter bersubsidi yang dialokasikan sebanyak 1.000 unit di tahap awal yang menggandeng Koperasi Mitra Dhuafa (KOMIDA) melalui mekanisme kredit.

“Sebagai mitra Danone Indonesia, kami mendukung upaya peningkatan akses air minum aman di NTT melalui penyediaan saringan air berkualitas tinggi. Dengan model bisnis bersubsidi dan jaminan layanan berkelanjutan, masyarakat dapat menikmati air minum yang sehat, hemat, dan praktis langsung di rumah mereka,” ucap Co-Founder Nazava Water Filters, Guido van Hofwegen.

Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Air, Retno Marsudi, menjelaskan akses air minum aman hingga kini masih menjadi tantangan mendesak di tingkat global dan nasional. Data PBB menunjukkan bahwa 1 dari 4 orang tidak memiliki akses terhadap air bersih, dan setiap hari 1.000 anak di bawah 5 tahun meninggal akibat keterbatasan ini dengan angka kematian akibat diare 3 kali lebih tinggi dibandingkan dari kekerasan. 

Di Indonesia sendiri, akses air bersih juga menjadi salah satu tantangan yang kita hadapi. Dalam menjawab tantangan ini, kolaborasi antara pemerintah dan seluruh pihak, termasuk swasta, memainkan peranan penting. 

"Kami mengapresiasi dan menyambut hangat dukungan dan kolaborasi Danone Indonesia dalam penyediaan infrastruktur dan fasilitas akses air bersih. Semoga sinergi ini dapat semakin kuat untuk mengatasi isu-isu air di berbagai wilayah di Indonesia," kata Retno.

Gubernur NTT yang diwakili oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT, drg. Iin Anggraeni, turut mengapresiasi kolaborasi ini. Ia mengungkap program pencegahan stunting yang mencakup edukasi, pelatihan, penyediaan akses nutrisi, hingga pembentukan Tim Monitoring Stunting Desa yang diiniasi Danone Indonesua telah menjangkau sekitar 20 desa di Kupang dan mulai diperluas ke wilayah lain di NTT.

"Kami berharap masyarakat yang tersebar di berbagai wilayah di NTT dapat merasakan dampaknya, dan menjalani hidup lebih sehat," ucap.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Mukhsin Masri, S.Ag, M.H, mengatakan pihaknya mendukung penuh inisiatif yang dilakukan sebagai bagian dari ikhtiar kolektif untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses terhadap air bersih dan air minum aman. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor ini memperkuat peran umat untuk saling tolong menolong dan menyebarkan manfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya