Kebiasaan Finansial yang Baik Bukan Diwariskan, tapi Dibentuk
- VIVA/Lazuardhi Utama
Jakarta, VIVA – Indonesia sedang mengalami krisis tabungan nasional. Berdasarkan data terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan survei GoodStats 2024, hanya 29 persen masyarakat Indonesia yang menabung secara konsisten setiap bulan.
Lebih dari 70 persen masyarakat hidup tanpa tabungan darurat, bahkan hanya mengandalkan pemasukan bulan ke bulan. Kondisi ini memperlihatkan betapa rapuhnya pondasi keuangan sebagian besar penduduk Indonesia.
Merespons kondisi tersebut, platform teknologi keuangan (fintech), Finetiks, menggelar program 'Money Mission' yang edukatif dan praktikal untuk mendorong masyarakat membentuk kebiasaan menabung secara konsisten, terstruktur, dan berkelanjutan.
Program yang disponsori oleh Bank Victoria ini, menggunakan prinsip sederhana namun fundamental: Pay Yourself First.
Konsep tersebut menekankan pentingnya menyisihkan uang untuk ditabung segera setelah menerima penghasilan, bukan menunggu ada sisa.
Dengan bantuan fitur VIP Save di aplikasi Finetiks, pengguna dapat menyimpan uang secara otomatis, tanpa biaya administrasi, dan memperoleh imbal hasil kompetitif hingga 6,25 persen per tahun.
“Banyak orang bilang mereka pengen menabung. Tapi kenyataannya? Gaji lewat, saldo habis, dan enggak tahu ke mana semua uang itu pergi. Bukan karena enggak mampu, tapi karena enggak punya sistem. Kami bisa bantu masyarakat agar punya sistem yang praktis, bisa langsung praktik. Karena melek keuangan itu kebutuhan,” ungkap CIO and Co-Founder Finetiks, Daniel Mananta, di Jakarta, Senin, 28 Juli 2025.
Ia mengklaim jika gerakan ini adalah bagian dari visinya mengubah cara generasi muda Indonesia memandang uang.
"Kita perlu ubah mindset (pola pikir). Dari menabung itu ‘kalau sempat’ menjadi ‘itu yang pertama dilakukan’. Nabung dulu, baru jajan," tegas Daniel Mananta.
Data dari GoodStats menunjukkan bahwa meskipun minat terhadap topik investasi, saham, dan uang kerap viral di media sosial, praktik menabung justru stagnan.
Sebanyak 69,9 persen masyarakat Indonesia tidak memiliki tabungan sama sekali, dan hanya 23,4 persen yang melakukannya secara rutin.
Pada kesempatan yang sama, CEO and Founder Finetiks, Cameron Goh, mengungkap alasan program ini dibuat dengan pendekatan yang sederhana, namun bisa langsung diterapkan.
"'Money Mission' bukan tentang teori, tapi tentang aksi. Kita beri mereka tools yang benar, mindset yang tepat, dan komunitas yang mendukung. VIP Save bukan sekadar tabungan, ini sistem yang memudahkan untuk menang atas diri sendiri. Sebab, kami percaya bahwa kebiasaan finansial yang baik bisa dibentuk, bukan diwariskan," jelas Goh.
Cara Kerja Program 'Money Mission':
● Membuka rekening VIP Save di aplikasi Finetkis.
● Mengikuti workshop bujeting dan mengenal gaya finansial pribadi.
● Menjalani tantangan menabung otomatis selama 90 hari.
● Terhubung dengan komunitas pendukung.
● Mendapatkan akses tools tracking dan edukasi.
● Menaklukkan “mini challenge” di aplikasi dan mengumpulkan poin.
● Berpeluang memenangkan hadiah uang tunai total Rp15 juta.