Cerita Sri Mulyani Soal Buku Catatannya Tiba-tiba Kena 'Sidak' Prabowo
- [Instagram @smindrawati]
Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengisahkan momen unik saat Presiden Prabowo Subianto secara tiba-tiba mengecek langsung buku catatannya, saat rapat terbatas Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa malam, 29 Juli 2025 kemarin.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya @smindrawati, Sri Mulyani pun mengunggah beberapa foto yang menunjukkan tentang buku catatannya yang diambil Presiden Prabowo untuk di cek secara langsung tersebut.
"Presiden @prabowo memeriksa tulisan tangan di buku catatan Menkeu," kata Sri Mulyani dikutip dari unggahan di Instagram pribadinya @smindrawati, Rabu, 30 Juli 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto membaca surat dari siswa-siswi Sekolah Rakyat
- Instagram.com/sekretariat.kabinet
Sri Mulyani awalnya menceritakan bahwa pada saat rapat membahas kemajuan program Sekolah Rakyat Merah Putih, Prabowo mengutarakan perhatian dan keprihatinannya terhadap anak-anak dari keluarga tidak mampu. Dimana mereka sering terpaksa menulis dengan huruf yang kecil-kecil, agar bisa menghemat buku tulis.
Dari pembahasan tersebut, Menkeu mengatakan bahwa pembicaraan pun langsung melebar ke topik keterampilan menulis anak-anak zaman sekarang, yang sudah lebih mengenal gadget dan sudah tidak seperti orang-orang seusianya dulu.
Menurutnya, generasi baby boomers sepertinya diajarkan keterampilan menulis halus sebagai salah satu ajaran utama di sekolah zaman dulu, sehingga generasi baby boomers tulisannya cenderung rapih.
"Jaman Baby Boomers, kami masih diajarkan ketrampilan menulis halus, sehingga tulisan cenderung rapi," ujar Sri Mulyani.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 20 Maret 2025
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Dia bahkan mengaku jika dirinya pun sangat gemar menulis di buku catatan, dan menilai bahwa kegiatan menulis memberikan kesan rileks dan menyenangkan.
"Saya termasuk orang yang senang menulis di buku catatan dengan pena atau pensil, karena selain "relaxing" menyenangkan, menulis tangan juga memaksa pikiran lebih tertata, disiplin runtut untuk mencatat dan mengekspresikan yang ada dalam pikiran dan perasaan," ujar Menkeu.
Namun, dalam sebuah momen dimana rapat berlangsung kemarin malam, Sri Mulyani pun mengatakan bahwa tiba-tiba saja Presiden Prabowo ingin mengecek buku catatannya. Untungnya, Sri Mulyani memastikan bahwa catatannya malam itu cukup rapih dan baik, jauh lebih baik daripada catatan Menteri Sosial Saifullah Yusuf yang duduk di sebelahnya.
"Tadi malam Presiden @prabowo memeriksa tulisan tangan saya (untung rapi dan baik) di buku catatan Menkeu..paling tidak lebih rapi dibandingkan coretan tulisan Gus Ipul Menteri Sosial di Blok Note," ujarnya.
