Lowongan Kerja Sepi hingga Saingan Banyak, Begini Kondisi Pasar Kerja di 2025
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Jakarta, VIVA – Kondisi pasar kerja global di tahun 2025 sedang tidak bersahabat. Meski angka pengangguran di banyak negara terlihat stabil, kenyataannya lowongan kerja baru semakin jarang.
Banyak lulusan baru kebingungan mencari pekerjaan, bahkan profesional berpengalaman pun mulai kesulitan. “Pasar kerja sekarang ini benar-benar 'sampah',” ujar Mandi Woodruff-Santos, pelatih karier dan pakar keuangan pribadi, seperti dikutip dari CNBC.
“Bahkan buat orang yang sudah punya banyak pengalaman, ini tetap berat. Jadi jelas, untuk fresh graduate, tantangannya jauh lebih besar,” tambahnya.
Pernyataan itu selaras dengan laporan sejumlah ekonom yang menyebut bahwa perusahaan saat ini sangat berhati-hati dalam membuka lowongan. Banyak dari mereka hanya merekrut untuk posisi yang benar-benar penting.
Di saat bersamaan, angka karyawan yang mengundurkan diri juga menurun drastis, sangat berbeda dari tren "great resignation" yang terjadi beberapa tahun lalu.
Dunia Kerja Tak Pasti, Banyak Perusahaan Menahan Diri
Ilustrasi pengangguran.
- Freepik
Riset dari The Conference Board menunjukkan bahwa kepercayaan CEO global menurun tajam pada kuartal kedua 2025. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 1976. Ketidakpastian geopolitik, kebijakan perdagangan, dan isu tarif disebut sebagai risiko terbesar yang dihadapi dunia usaha saat ini.
Persentase CEO yang berencana menambah pegawai juga ikut menurun dari 32% menjadi 28%. Sebaliknya, yang ingin mengurangi jumlah tenaga kerja naik 1 poin ke angka yang sama, yakni 28%.
“Penurunan bertahap di pasar kerja tidak bisa berlangsung terus-menerus, pada titik tertentu, tidak akan ada lagi yang bisa dipertahankan,” tulis Cory Stahle, ekonom dari Indeed Hiring Lab.
Menurutnya, dalam lingkungan kerja yang lambat tumbuh, perusahaan hanya bisa mempertahankan karyawan dalam jangka terbatas. Jika rekrutmen terus menurun, maka pada akhirnya mereka juga akan terpaksa melakukan PHK, meski tidak diinginkan.
Lulusan Baru Harus Aktif Bangun Jaringan
Di tengah ketatnya persaingan, Woodruff-Santos menyarankan para pencari kerja untuk mengandalkan kekuatan koneksi pribadi. “Jangan remehkan kekuatan relasi,” ucapnya.
Kuncinya, jangan takut keluar dari zona nyaman demi membangun jaringan profesional. “Anda harus siap berada di situasi yang asing. Mungkin Anda enggak kenal siapa pun, tapi tetap datang, minta bantuan, dan belajar merasa nyaman dengan hal itu,” katanya.
Jika terpaksa menerima pekerjaan yang bukan impian, ia menyarankan untuk tetap aktif menambah skill yang relevan dengan industri tujuan. Bisa dengan mengambil pelatihan, sertifikasi, proyek freelance, atau ikut komunitas profesional.