Heboh Warga Berburu Emas di Sungai Efrat yang Mengering, Benarkah Itu Harta Karun Tersembunyi?
- Ist
Jakarta, VIVA – Fenomena mengejutkan tengah terjadi di Timur Tengah. Sungai Efrat yang selama ribuan tahun menjadi nadi kehidupan di kawasan Mesopotamia kini semakin menyusut dan kering. Gambar-gambar dan video yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi sungai yang mengkhawatirkan.Â
Namun, bukan hanya krisis air yang jadi sorotan. Belakangan, muncul cerita dari warga yang menyebut menemukan benda berkilauan menyerupai emas di dasar sungai yang mengering.
Kabar ini sontak memicu gelombang warga lokal untuk turun langsung ke sungai. Mereka berburu "emas" dengan peralatan seadanya, berharap menemukan harta karun tersembunyi yang disebut-sebut muncul seiring surutnya air Efrat.Â
Tapi benarkah benda yang mereka temukan itu emas murni? Atau hanya mineral biasa yang menyerupai emas? Berikuti ini penjelasannya dilansur dari JFeed, Kamis 7 Agustus 2025.
Warga beramai-ramai menggali emas di pinggiran Sungai Efrat yang mulai mengering
- Shafaq
Emas atau Pyrit? Ini Perbedaan Keduanya
Banyak warga yang menduga kilauan emas yang mereka temukan adalah emas asli. Padahal, mengutip dari JFeed, para ahli memperingatkan bahwa benda tersebut bisa jadi hanyalah pyrit, mineral berwarna keemasan yang sering disebut "fool’s gold" alias emas palsu.
Secara kasat mata, pyrit dan emas memang terlihat sangat mirip. Keduanya mengilap dengan warna kuning keemasan. Namun ada perbedaan signifikan di antara keduanya:
1. Warna dan Kilau: Emas cenderung berwarna kuning hangat dan tidak terlalu berkilau. Pyrit lebih mengilap dan warnanya agak kehijauan.
2. Kekerasan: Emas bersifat lunak dan bisa digores dengan kuku atau benda tajam. Pyrit jauh lebih keras dan mudah hancur jadi serpihan.
3. Berat: Emas lebih berat dibanding pyrit. Jika dua benda seukuran dibandingkan, emas akan terasa jauh lebih berat.
Para ahli geologi mengimbau agar masyarakat tidak terburu-buru menjual atau memperdagangkan temuan mereka tanpa diuji di laboratorium resmi. Pyrit memang bisa membentuk kristal indah dan bernilai sebagai koleksi mineral, tapi nilainya tentu jauh di bawah emas murni.
Sungai Efrat dan Isu Kiamat
Menariknya, mengeringnya Sungai Efrat bukan hanya menimbulkan isu soal emas. Dalam berbagai ramalan dan literatur keagamaan, surutnya air Efrat disebut sebagai salah satu tanda akhir zaman.Â
Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa Sungai Efrat akan surut dan memperlihatkan gunung emas, lalu manusia akan saling membunuh untuk memperebutkannya.
Fenomena ini pun ditafsirkan secara harfiah oleh sebagian kalangan, walau para ulama dan akademisi mengingatkan agar tidak mudah terjebak dalam spekulasi tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Apapun kebenarannya, fenomena di Sungai Efrat ini menjadi cerminan bagaimana perubahan iklim, krisis air, dan kepercayaan budaya bisa saling berkaitan. Satu hal yang pasti, temuan emas atau pyrit di dasar sungai menjadi pengingat bahwa alam selalu menyimpan kejutan.
