Bursa Asia Bervariasi, Investor Tunggu Kepastian Gencatan Tarif AS-Tiongkok

Ilustrasi bursa saham asia
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik beragam pada pembukaan perdagangan Senin, 11 Agustus 2025. Fluktuasi diakibatkan sikap wait and see para investor menantikan pengumuman kepastian gencatan tarif impor antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok setelah batas akhir (deadline) pada tanggal 12 Agustus 2025.

Bursa Asia-Pasifik Dibuka Fluktuatif di Tengah Penantian Investor soal Data Ekonomi Jepang

Dikutip dari CNBC Internasional, indeks Kospi dan Kosdaq dibuka datar. Sementara itu, saham emiten pembuat chip asal Korea Selatan, SK Hynix, melesat 2,72 persen memperkirakan permintaan untuk chip memori bandwidth tinggi yang digunakan dalam kecerdasan buatan akan naik 30 persen setiap tahun hingga akhir dekade ini, kata seorang eksekutif senior.

Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,43 persen. Bank sentral Australia dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga pada Selasa, 12 Agustus 2025.

Bursa Asia Bergerak Bervariasi Usai Trump Ancam Tarif Chip 100 Persen

Kontrak berjangka Indeks Hang Seng Hong Kong menunjukkan pembukaan yang lebih tinggi dari level 24.858,82 menjadi 24.937. Bursa Jepang tutup karena hari libur.

Ilustrasi saham asia merosot

Photo :
  • VIVA/Muhamad Solihin
Dibuka Menghijau, IHSG Diprediksi Datar Meski Bursa Asia-Pasifik Menguat

Wall Street terpatau hijau pada penutupan perdagangan di akhir pekan, Jumat, 8 Agustus 2025. Nasdaq Composite memimpin lonjakan sebesar 0,98 persen atau 207,32 poin menjadi 21.450,02.

Indeks S&P 500 mencatat kenaikam sebesar 0,78 persen atau 49,45 poin ke level 6.389,45. Kemudian indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 0,47 persen atau 206,97 poin menjadi 44.175,61.

SMIC, perusahaan manufaktur chip kontrak terbesar di Tiongkok

Mampukah Tiongkok Taklukkan Teknologi Chip Tanpa Mencurinya?

Rekam jejak Tiongkok di industri chip semikonduktor kerap diwarnai tuduhan pencurian kekayaan intelektual.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2025