BI Bongkar Alasan Pajang Gambar Pahlawan di Uang Rupiah, Ini Tujuannya
- [tangkapan layar]
Jakarta, VIVA – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, membeberkan alasan Bank Sentral memasang gambar-gambar pahlawan nasional dari berbagai daerah di mata uang rupiah.
Hal itu diungkapkannya di acara "Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (LIKE IT) 2025", yang digelar OJK bersama Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, dan LPS, dengan mengusung tema "Generasi Muda Cerdas Keuangan, Menuju Indonesia Emas".
Dia menjelaskan, umumnya mata uang negara-negara di dunia memang memasang gambar sosok terhormat, atau hal-hal unik yang menggambarkan karakteristik nasional negara tersebut. Misalnya seperti Amerika Serikat (AS) yang memasang foto-foto presiden terdahulunya di Dolar, atau bahkan Jepang yang memajang foto kaisarnya di Yen.
Tujuan dari hal-hal tersebut menurut Destry adalah untuk menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan di dalam diri masing-masing warga negara, terhadap mata uang negaranya sendiri. Karenanya, Dia pun mengakui bahwa BI juga memiliki program bertujuan serupa bertajuk 'Cinta, Bangga, Paham Rupiah'.
"Kenapa cinta? Karena kalau cinta seseorang atau dengan orang tua, kita kan harus sayangin, begitupun dengan uang. Jadi uang itu jangan diremes, jangan dicoret-coret, jangan di-stapler, jangan dibasahin," kata Destry sebagaimana yang disiarkan di YouTube Otoritas Jasa Keuangan, Kamis, 14 Agustus 2025.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Dia pun mencontohkan budaya merawat dan menghargai kondisi fisik uang, sebagaimana yang dilakukan oleh orang Jepang pada umumnya. Dengan adanya foto kaisar di uang mereka, Destry mengakui bahwa kondisi uang kartal Yen yang beredar di masyarakat Jepang umumnya masih berkondisi baik.
"Jadi kalau nanti kalian punya kesempatan ke Jepang, kalian lihat uang-uang Jepang itu bersih-bersih. Kenapa? Karena mereka menyimpan uang itu dengan sangat baik sekali. Karena di uang itu ada gambar kaisarnya," ujarnya.
Dari sudut pandang itulah konteks 'Bangga' dicanangkan menjadi tujuan kedua BI dalam program tersebut, setelah masyarakat mencintai uang rupiah sebagai identitas bangsanya.
"Nah, ini masuk ke program yang kedua, yaitu Bangga. Mereka bangga punya kaisar, mereka bangga kaisarnya ada di dalam uang kertas mereka. Jadi mereka menyayangi dan bangga menghormati kaisar dengan cara menjaga uangnya supaya tidak terkoyak," kata Destry.