Rupiah Melemah Usai BI Umumkan Inflasi September 2025
- istockphoto.com
Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan bergerak fluktuatif, namun ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor BI, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 16.611 per Jumat, 3 Oktober 2025. Posisi rupiah itu tercatat menguat 1 poin, dari kurs sebelumnya di level Rp 16.612 pada perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025.
Sementara perdagangan di pasar spot pada Senin, 6 Oktober 2025 hingga pukul 09.08 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp 16.578 per dolar AS. Posisi tersebut melemah 15 poin atau 0,09 persen dari posisi sebelumnya di level Rp 16.563 per dollar AS.
Ilustrasi uang rupiah
- ANTARA
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim mengatakan, Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada September 2025 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 kurang lebih 1 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) IHK September 2025 tercatat inflasi sebesar 0,21 persen secara bulanan alias month-to-month (mtm), sehingga secara tahunan IHK mengalami inflasi sebesar 2,65 persen secara year-on-year (yoy).Â
Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
"Ke depan, diyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 kurang lebih 1 persen pada 2025 dan 2026," ujar Ibrahim.
Sedangkan inflasi inti pada September 2025 tercatat sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 0,06 persen (mtm). Realisasi inflasi inti pada September 2025 disumbang terutama oleh komoditas emas perhiasan dan biaya kuliah akademi/perguruan tinggi.
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas emas global serta faktor musiman dimulainya tahun ajaran baru pendidikan akademi/perguruan tinggi, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga. Secara tahunan, inflasi inti September 2025 tercatat sebesar 2,19 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,17 persen (yoy).
"Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang Rp 16.520 - Rp 16.560," ujarnya.
