Tak Dibahas Prabowo Dalam RAPBN, Gaji PNS Tahun Depan Tak Naik?
- Setpres
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto tak membahas soal gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS di tahun depan dalam Pidato Kenegaraan maupun Nota Keuangan pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa sejumlah topik yang tidak disampaikan oleh Presiden dalam pidato, mengartikan bahwa memang tidak ada hal tersebut.
"Berarti yang tidak disampaikan di situ (pidato), ya nggak ada," ujar Mensesneg di DPR RI, Jakarta, dikutip Sabtu, 16 Agustus 2025.
Presiden Prabowo Subianto hadiri sidang tahunan MPR/DPR
- Istimewa
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pembiayaan untuk sektor pendidikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026 jadi terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Upaya ini diarahkan untuk mewujudukan Indonesia yang tanggung dan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul serta berdaya saing global.
Dalam pidato kenegaraan pada Jumat, 15 Agustus 2025, Prabowo mengatakan bahwa APBN 2026 menjadi instrumen utama untuk mewujudkan visi Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera. Prabowo menyampaikan bahwa ketangguhan adalah fondasi kemandirian, sementara kemandirian menjadi pintu menuju kesejahteraan.
Salah satu fokus utama APBN 2026 adalah sektor pendidikan, yang disebut Prabowo sebagai senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul dan memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen, yakni sekitar Rp757,8 triliun.
"Terbesar sepanjang sejarah NKRI," ucap Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa penggunaan anggaran harus tepat sasaran. Ia menegaskan, pemerintah tengah menggenjot pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke karena semua anak bangsa berhak maju sehingga pendidikan dan kesehatan harus merata.
Anggaran fantastis di bidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, serta menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Pemerintah menyiapkan beasiswa melalui program Indonesia Pintar bagi 21,1 juta siswa dan KIP-Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa.
Prabowo-Gibran hadiri sidang tahunan MPR/DPR
- Istimewa
Selain itu, peningkatan fasilitas sekolah dan perguruan tinggi akan mendapat alokasi Rp150,1 triliun. Dana untuk gaji dan peningkatan kompetensi guru serta dosen disiapkan sebesar Rp178,8 triliun dan tunjangan guru ASN daerah disiapkan secara memadai.
Prabowo juga mendorong peran Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk memperluas akses beasiswa ke universitas terbaik dunia. Pada 2026, LPDP ditargetkan memberikan beasiswa kepada 4.000 mahasiswa.