Bursa Asia Dibuka Menguat di Awal Pekan Setelah PM Jepang Mengundurkan Diri
- Fox Bussiness
Jakarta, VIVA - Bursa Asia-Pasifik kompak menguat pada pembukaan perdagangan Senin, 8 September 2025. Pasar mendapat angin segar dari serangkaian data serta pengunduruan diri Perdana Menteri Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengumumkan pengunduran dirinya pada Minggu, 7 September 2025. Keputudannya menyusul tekanan yang terus meningkat selama berminggu-minggu atas kekalahannya dalam pemilihan umum nasional akhir tahun lalu.
“Jepang kini bersiap menghadapi periode ketidakpastian yang panjang hingga kuartal keempat 2025,” tulis analis dari BMI, unit Fitch Solutions yang dikutip dari CNBC Internasional pada Senin, 8 September 2025.
Yen Jepang melemah 0,64 persen menjadi 148,33 terhadap greenback. Data perdagangan Tiongkok untuk bulan Agustus juga akan menjadi fokus para pelaku pasar.
Ilustrasi bursa efek.
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, melesat 0,95 persen. Sementara itu, indeks Topix melonjak 0,51 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik tipis 0,15 persen. Begitu pula, indens Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil melonjak 0,47 persen.
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 25.344 atau lebih rendah dari penutupan terakhir di level 25.417,98. Selain itu, indeks acuan Australia S&P/ASX 200 tergerus 0,38 persen.
Di Amerika Serikat (AS), harga saham berjangka AS sedikit berubah merespons sikap investor yang bersiap menghadapi pekan yang sarat data, termasuk dua data inflasi yang diawasi ketat. Pemerintah AS akan melaporkan indeks harga produsen untuk bulan Agustus akan dirilis Rabu pagi, 10 September 2025 disusul laporan indeks harga konsumen pada Kamis, 11 September 2025.
Pada Jumat, 5 September 2025, ketiga indeks acuan Wall Steeet kompak merosot setelah muncul kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS. Meskipun ekspektasi terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) menguat.
Indeks S&P 500 melemah 0,32 persen dan ditutup ke level 6.481,50. Nasdaq Composite merosot tipis 0,03 persen menjadi 21.700,39.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turut mencatat penurunan sebanyak 220,43 poin atau 0,48 persen ke level 45.400,86. Meski parkir di zona merah, ketiganya telah mencapai rekor tertinggi intraday baru di awal sesi Jumat.
Lonjakan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditopang kenaikan pesat saham teknologi sementara indeks DJIA disokong peningkatan saham blue chip. Secara berurutan mencatat lompatan sebesar 0,5 persen, 0,8 persen dan 0,3 persen.