Bos Pertamina Pastikan BBM yang Diimpor Berupa Base Fuel, SPBU Swasta Silahkan Racik Sesuai Rahasia Dapur

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri
Sumber :
  • Pertamina

Jakarta, VIVA – Pertamina memastikan bahan bakar minyak (BBM) tambahan impor yang diberikan kepada SPBU-SPBU swasta merupakan BBM dengan kadar oktan murni (base fuel). Produk tersebut belum dicampur dengan zat tambahan.

Jaga Pasokan BBM, Pertamina Operasikan Kilang BBM dari Timur hingga Barat Indonesia

Direktur Utama (Dirut) Pertamina Simon Aloysius Mantiri menjelaskan, para pemilik SPBU swasta dapat lanjut mengolah base fuel tersebut sesuai dengan spesifikasi mereka masing-masing. Sehingga BBM yang dijual ke konsumen sudah sesuai standar masing-masing perusahaan.

"Tadi sudah kami temukan juga titik temu antara kita semua, yaitu kami akan impor dan memberikan kepada SPBU swasta itu berupa base fuel. Jadi, base fuel yang tentunya sudah sesuai standar dan spesifikasi dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas (Ditjen Migas Kementerian ESDM, red.)," kata Simon di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Jumat, 19 september 2025.

Jaga Energi di Papua Pegunungan, BBM Hadir di Distrik Kanggime & Distrik Balingga

Base fuel ini adalah base fuel awal yang nantinya kemudian diracik, atau ditambahkan aditif sesuai dengan resep atau rahasia dapur dari masing-masing badan usaha,” tambahnya

Diketahui, Simon menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk mengikuti rapat terbatas, dan menerima arahan-arahan hari ini. Simon kemudian menegaskan Pertamina juga berjanji terus berbenah untuk menghasilkan BBM yang berkualitas.

Kementerian ESDM Tegaskan Ini soal Heboh Ojol Gak Boleh Isi BBM Pertalite

"Saya atas nama Pertamina, kami tentunya juga akan terus kerja keras juga supaya dapat menghasilkan produk-produk yang lebih berkualitas, dan tentunya yang bisa mendapat dukungan dari masyarakat," sambung Simon Aloysius Mantiri.

Pertamina Patra Niaga pastikan tidak ada kontaminasi air di SPBU

Photo :
  • Pertamina

Sebelumnya, sejumlah SPBU swasta, khususnya yang beroperasi di wilayah Jakarta, menghentikan menjual BBM jenis-jenis tertentu karena stok habis sejak pekan lalu. Beberapa SPBU ada yang terpaksa merumahkan karyawan, dan ada pula yang beralih menjual aneka jajanan.

Walaupun demikian, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan SPBU-SPBU swasta itu pada tahun ini mendapatkan kuota impor BBM yang lebih besar daripada tahun 2024, yaitu lebih besar 10 persen daripada tahun sebelumnya. Oleh karena itu, Bahlil pun menyarankan SPBU-SPBU swasta itu mengimpor tambahan BBM melalui Pertamina dengan skema business-to-business (B2B).

Menteri ESDM sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Kompleks Istana Kepresidenan

Photo :
  • Yeni Lestari/VIVA

Dalam sesi jumpa pers di Jakarta, Jumat, Bahlil mengumumkan pemilik SPBU-SPBU swasta, yaitu Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil telah menyetujui rencana pembelian BBM melalui Pertamina. "Mereka setuju, dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina," kata Bahlil saat jumpa pers setelah menggelar pertemuan dengan pemilik SPBU swasta di Jakarta.

Kemudian, terkait volume impornya, Bahlil menyebut tambahan kuota impor BBM itu nanti akan dibahas lebih lanjut dalam rapat teknis. Bahlil melanjutkan tambahan BBM yang diimpor Pertamina untuk SPBU-SPBU swasta kemungkinan baru tiba di Indonesia paling lambat dalam waktu kurang lebih 7 hari. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya