Raksasa Otomotif Bakal PHK Massal 3.000 Karyawan, Sinyal Krisis di Depan Mata?
- Wikipedia
Sebagai langkah ekspansi, Renault telah mengumumkan investasi sebesar €3 miliar (sekitar US$3,4 miliar atau setara Rp56,1 triliun) untuk meluncurkan delapan model baru di luar pasar Eropa hingga tahun 2027.
Namun, tantangan keuangan perusahaan masih berat. Pada Juli 2025, Renault melaporkan kerugian bersih semester pertama sebesar €11,2 miliar (sekitar US$13 miliar atau setara Rp214,5 triliun). Angka tersebut mencakup penurunan nilai investasi sebesar €9,3 miliar terhadap mitranya, Nissan.Â
Bahkan, tanpa memperhitungkan penurunan nilai tersebut, laba bersih Renault hanya mencapai €461 juta, kurang dari sepertiga laba pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan kinerja ini disebabkan oleh lemahnya pasar van, biaya tinggi untuk pengembangan kendaraan listrik, serta tekanan komersial akibat persaingan yang semakin ketat.
Jika rencana PHK global ini terealisasi, Renault akan bergabung dengan sejumlah raksasa otomotif lain yang melakukan restrukturisasi besar demi bertahan di tengah transisi industri menuju era kendaraan listrik.
