Menkeu Purbaya Dibuat Syok Tarif Cukai Rokok 57 Persen: Tinggi Amat, Firaun Lu!

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa
Sumber :
  • Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa angkat bicara terkait tingginya cukai rokok yang disinyalir menjadi penyebab lesunya industri rokok dalam negeri dan maraknya pemutusan hubungan kerja atau PHK. 

Purbaya yang pada 8 September 2025 diangkat menjadi Menkeu menggantikan Sri Mulyai, awalnya terkejut dan menganggap ada yang aneh dalam penentuan kebijakan cukai rokok. Sebab, besaran tarif cukai rokok sangat tinggi mencapai 57 persen.

"Ada cara mengambil kebijakan yang agak aneh untuk saya. Saya tanya, 'Cukai rokok gimana? Sekarang berapa rata-rata? 57 persen. Wah, tinggi amat. Firaun lu!', banyak banget ini," kata Purbaya saat media briefing di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 19 September 2025.

Menkeu Purbaya Respons KPK soal Potensi Kredit Fiktif Rp200 T: Kalau Ketahuan, Tangkap!

Ilustrasi pabrik rokok.

Photo :

Menkeu Purbaya Akan Berantas Peredaran Rokok Ilegal: Hati-hati yang Palsu, Kita Kejar!

Purbaya dibuat penasaran kenapa tarif cukai rokok ini dinaikkan tinggi. Padahal, jika tarifnya dibuat turun justru pemasukan ke negara semakin banyak. 
Prabowo Siapkan Insentif WNI Tarik Dolar yang Disimpan di Luar Negeri


"Rupanya kebijakan itu bukan hanya income saja di belakangnya. Ada policy memang untuk mengecilkan konsumsi rokok. Jadi dia kecil lah. Jadi otomatis industrinya kecil kan tenaga kerja di sana juga kecil. Oke, bagus. Ada WHO di belakangnya ada ini, ada ini, ada ini," ujarnya

Ia juga dibuat heran dengan fakta bahwa pemerintah tidak punya program untuk memitigasi tenaga kerja yang akan menganggur (red-phk) akibat cukai rokok tinggi. Menurutnya, kebijakan pemerintah terhadap industri rokok harus memperhitungkan dampaknya terhadap tenaga kerja, termasuk  gelombang PHK.

"Kalau desainnya untuk memperkecil industri, kan pasti sudah dihitung dong berapa pengangguran yang terjadi kan? Makanya banyak yang dipecat kemarin di sana. Terus, mitigasinya apa? Apakah kita sudah buat program untuk memitigasi tenaga kerja yang menjadi nganggur? Programnya apa dari pemerintah? Enggak ada, kok enak kenapa buat kebijakan seperti itu," kata Purbaya

"Selama kita enggak bisa punya program yang bisa menyerap tenaga kerja yang nganggur, industri itu enggak boleh dibunuh, ini kan hanya menimbulkan orang susah aja," sambungnya

Purbaya menerangkan tujuan menaikkan cukai rokok memang bukan semata-mata untuk menambah penerimaan negara, melainkan juga untuk menekan konsumsi. Namun, kebijakan tersebut tetap harus diiringi dengan solusi bagi pekerja yang terdampak.

"Tapi memang harus dibatasi yang rokok itu, paling enggak orang ngerti lah harus ngerti risiko rokok itu seperti apa. Tapi enggak boleh dengan policy untuk membunuh industri rokok terusnya daya kerja dibiarkan tanpa kebijakan bantuan dari pemerintah," imbuhnya.

Ke depan, Purbaya berencana meninjau langsung kondisi industri rokok di Jawa Timur, termasuk membicarakan persoalan pasar ilegal yang menurutnya merugikan industri resmi. "Saya akan ke Jawa Timur, akan ngomong sama industrinya. Kalau pasar mereka saya lindungi, yang online-online, yang palsu (ilegal) itu saya akan larang di sana," ujarnya. 

Ilustrasi Perusahaan

6 dari 10 Perusahaan Bakal Lakukan PHK pada 2026, Ketidakpastian Ekonomi dan AI Jadi Biang Kerok

Survei menemukan 6 dari 10 perusahaan di AS berencana lakukan PHK pada 2026. Ketidakpastian ekonomi dan adopsi AI jadi faktor utama.

img_title
VIVA.co.id
20 September 2025