Percepat Pengentasan Stunting

Dampak stunting terhadap masa depan anak.
Sumber :
  • pexels.com

Jakarta, VIVA – Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun akibat gizi buruk.

Faktor penyebabnya dapat berasal dari malnutrisi pada ibu hamil atau selama masa pertumbuhan anak. Gejala stunting paling umum yang terlihat pada anak adalah tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebaya.

Meskipun postur tubuh anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, stunting menunjukkan adanya keterlambatan pertumbuhan yang memerlukan perhatian serius.

Semakin meningkat pemahaman masyarakat atas apa yang menyebabkan stunting, kemudian bagaimana jika kondisi stunting itu terjadi, maka hal ini tentu akan berdampak pada penurunan ibu dan anak yang terpapar stunting maupun gizi buruk.

Berdasarkan data dari Dashboard Status Gizi Tahun 2024, sebanyak 27 persen anak-anak di Marunda, Jakarta Utara, berada dalam kondisi darurat stunting.

Hal ini mengancam masa depan anak-anak dan membatasi kesempatan mereka untuk berkembang dengan baik.

Keterbatasan kondisi sosial, ekonomi, dan pengetahuan di Marunda menjadi tantangan besar yang harus diatasi bersama agar anak-anak di sana dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Utara Disambut Antusias

Cegah Stunting. Sumber : ANTARA News

Photo :
  • vstory

World Milk Day 2025: Momen Tingkatkan Gizi Anak, Tekan Stunting di Indonesia

Cegah Stunting. Sumber : ANTARA News

Photo :
Berdasarkan kondisi tersebut, BRI Life bersinergi dengan Rumah Zakat meluncurkan Program Desa Bebas Stunting di Desa Berdaya Marunda, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Si Pitung, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Megawati Ingatkan Soal Stunting hingga Perubahan Iklim ke Kepala Daerah dari PDIP

Kegiatan ini dimulai pada 27 Februari 2025, dan berlangsung selama tiga bulan ke depan. Adapun inisiatif yang dilakukan pada kegiatan stunting ini dimulai dari pencatatan, penimbangan, dan pengukuran tinggi badan serta lingkar kepala balita peserta program.

Selanjutnya, akan dilakukan intervensi dan monitoring program selama tiga bulan kepada balita yang terindikasi stunting dengan memberi makan bergizi. Bantuan makanan diberikan dalam bentuk makan siap santap untuk makan siang dengan menu yang divariasikan setiap harinya.

"Kami akan melakukan pendampingan secara intensif agar balita yang menjadi sasaran program ini dapat segera keluar dari garis merah stunting. Salah satunya dengan meningkatkan frekuensi pemberian bantuan makan bergizi," ungkap Corporate Secretary BRI Life, Ade Nasution.

Ilustrasi ibu hamil.

Tekan Risiko Stunting, Kini Ada Buku Panduan Nutrisi untuk Kehamilan

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, yang dirilis Kementerian Kesehatan pada awal 2025, menunjukkan bahwa hampir 20 persen anak-anak Indonesia alami stunting.

img_title
VIVA.co.id
28 Juni 2025