Jangan Tidur Dulu, Malam Ini Ada Pesta di Langit
- NASA
Jakarta, VIVA – Jangan tidur dulu, karena malam ini ada pesta di langit.
Pesta yang dimaksud adalah Hujan Meteor Lyrid akan mencapai puncaknya pada Selasa malam ini, 22 April 2025, dan menjadi momen terbaik bagi para pengamat langit maupun masyarakat umum yang ingin menikmati keindahan alam semesta secara langsung.
Lyrid merupakan salah satu hujan meteor tahunan yang paling dinanti karena sejarahnya yang panjang dan keunikan penampakannya.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk menyaksikan puncaknya, dan bagaimana cara melihatnya dari Indonesia?
Berdasarkan data yang diolah, Hujan Meteor Lyrid dikenal sebagai salah satu hujan meteor tertua yang tercatat dalam sejarah manusia, dengan catatan pertama muncul pada 687 Sebelum Masehi (SM).
Fenomena ini berasal dari sisa debu Komet C/1861 G1 Thatcher, yang mengelilingi matahari dengan periode orbit sekitar 415 tahun.
Saat Bumi melintasi jalur puing-puing yang ditinggalkan oleh komet tersebut, partikel-partikel kecil masuk ke atmosfer bumi dan terbakar, menghasilkan cahaya terang yang kita lihat sebagai meteor.
Dalam beberapa kasus, meteor ini bisa terlihat sangat terang hingga menyerupai bola api atau fireball.
Menurut Observatorium Bosscha, Bandung, Jawa Barat, puncak Hujan Meteor Lyrid akan terjadi pada pukul 22.08 WIB hingga pukul 05.26 WIB pada Rabu pagi, 23 April 2025.
Pada malam puncaknya, jumlah meteor yang bisa terlihat mencapai 10 hingga 18 meteor per jam.
Meskipun tidak setinggi saat ledakan Hujan Meteor Lyrid terjadi (yang bisa mencapai lebih dari 100 meteor per jam), tetap menjadi momen yang menarik untuk diamati, apalagi kondisi langit diperkirakan bebas dari gangguan cahaya Bulan karena berdekatan dengan fase Bulan baru.
Bosscha juga menyebutkan bahwa waktu terbaik untuk melihat Lyrid adalah ketika konstelasi Hercules – asal muasal tampaknya meteor ini – mulai naik di atas cakrawala, yakni mulai jam 22.08 WIB.
Hujan meteor ini dapat disaksikan dari sebagian besar wilayah Indonesia selama langit cerah dan bebas dari polusi cahaya.