Investasi Teknologi 2025 Fokus ke AI dan Keamanan Siber: Indonesia Jangan Sampai Tertinggal
- ANTARA/Shutterstock/am.
Jakarta, VIVA — MDI Ventures mulai mengarahkan kembali strategi investasinya memasuki pertengahan 2025 dengan fokus pada sektor-sektor yang memiliki daya tahan dan relevansi jangka panjang, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), keamanan siber (cybersecurity), dan piranti lunak korporasi (enterprise software).
Langkah ini dilakukan seiring dengan selesainya beberapa divestasi strategis sekaligus menjadi bagian dari upaya MDI Ventures untuk memperkuat kontribusinya terhadap transformasi ekosistem digital di kawasan Asia Tenggara.
"Ini adalah sinyal bahwa 2025 bukan tahun yang pasif, melainkan selektif. Kami melihat beberapa investor, termasuk kami sendiri tidak menarik diri, melainkan mengkalibrasi ulang fokus dan mendukung perusahaan yang sudah matang secara operasional dan punya potensi regional yang jelas," kata Donald Wihardja, CEO MDI Ventures.
Salah satu contoh, baru-baru ini, anak usaha Telkom Group itu melakukan investasi ke Cyfrirma dan perusahaan AI asal Singapura, Whale. Menurut Donald, Whale mewakili tipe perusahaan digital-native dengan orientasi regional, yakni scalable, ringan dari sisi infrastruktur dan dirancang untuk menjawab kebutuhan pasar kelas menengah yang tumbuh di Asia Tenggara.
Investasi yang dilakukan tahun ini, termasuk pendanaan ke Whale, mencerminkan pendekatan baru MDI Ventures yang tidak hanya fokus pada pendanaan, namun juga keterlibatan strategis.
Seiring dengan fokus peningkatan aspek governance pada tahun lalu, MDI Ventures menerapkan kriteria investasi yang lebih ketat melalui proses due diligence yang mendalam.
Pendekatan yang lebih berhati-hati kini menjadi bagian dari strategi investasinya, namun tanpa mengurangi ketanggapan dalam menangkap peluang di sektor-sektor masa depan seperti AI dan keamanan siber.
Divestasi dan investasi adalah siklus strategis yang saling melengkapi. Dengan penguatan tata kelola dan fokus tematik, MDI Ventures siap berperan lebih dalam sebagai mitra pertumbuhan jangka panjang.
"Melalui arah investasi yang lebih spesifik ini, kami berharap dapat mendorong lebih banyak perusahaan, baik di Indonesia maupun regional, untuk mengadopsi teknologi AI dan keamanan siber secara maksimal," tuturnya.
