Grab Siap Kuasai 50 Persen Ojek Online

Logo Grab Indonesia.
Sumber :
  • Grab

VIVA.co.id –  Aplikasi berbasis transportasi GrabTaxi meresmikan perubahan identitas perusahaan menjadi Grab. Rebranding ini guna mencakup seluruh layanan yang disasarnya, tak hanya mengandalkan taksi saja.

Beda Suara Potongan Komisi Ojol, Pemerintah Diminta Tidak Keluarkan Kebijakan Angka

Saat ini Grab baru menampung layanan di aplikasinya, mulai dari taksi (GrabTaxi), layanan penyewaan kendaraan pribadi (GrabCar), ojek (GrabBike), dan layanan pemesanan kurir (GrabExpress). Kesemua layanannya itu terangkum dalam satu brand Grab.

"Kami merasa rebranding ini datang pada waktu yang tepat dan merupakan hasil dari komitmen kami untuk menyediakan pelayanan serta pengalaman yang terbaik bagi seluruh pengguna di Tanah Air, dengan penekanan pada kecepatan, keamanan, dan kehandalan," ujar Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata dalam siaran persnya, Kamis, 4 Februari 2016.

URC Gelar Aksi 177, Berikut Tiga Tuntutan yang Disuarakan Pengemudi Ojol

Diketahui, perusahaan teknologi asal Negeri Jiran ini memulai bisnisnya pada 2012 dengan mengawalinya sebagai aplikasi pemesanan taksi. Grab mengklaim menjadi perusahaan penyedia layanan transportasi terbesar di Asia Tenggara dengan lebih dari 200 ribu pengemudi aktif, aplikasi diunduh 11 juta perangkat dengan 1,5 juta pemesanan di kawasan Asia Tenggara.

Sejak pertengahan 2015 yang diiringi peluncuran layanan terbarunya, seperti GrabBike, Grab mencatat rata-rata pertumbuhan jumlah tumpangan sebesar 35 persen per bulannya untuk layanan GrabCar dan 75 persen untuk layanan GrabBike di seluruh Asia Tenggara.

Polisi Gunakan Restorative Justice Usai Viral Sopir Transjakarta Dihajar Ojol

Selain identitas perusahaan, logo pun turut mengalami revolusi sebagai perjalanan baru. Logo Grab kali ini dirancang lebih sederhana dengan dua garis dengan merangkai kata 'Grab'. Garis ini merupakan mewakili jalan raya dengan segala kemungkinan yang tak berujung.

"Grab menjadi satu-satunya aplikasi transportasi yang memberikan kebebasan kepada penumpang untuk memilih jenis transportasi yang mereka inginkan. Kami menargetkan dan berada di jalur untuk memiliki 50 persen transportasi darat, kategori ojek," ungkap Ridzki.

Pengamanan aksi unjuk rasa pengemudi ojek online (ojol)

Fakta Demo Ojol 217: Tak Seramai yang Dijanjikan

Aksi demonstrasi besar-besaran diklaim bakal diikuti 50 ribu pengemudi ojek online (ojol) di Jakarta pada Senin 21 Juli 2025.

img_title
VIVA.co.id
21 Juli 2025