Dr. Widodo: Tips Hasilkan Benih Sehat dan Berkualitas

Dosen IPB University Dr. Widodo dalam Webinar Propaktani
Sumber :
  • Biro Komunikasi IPB University

VIVA – Dr. Widodo, Dosen IPB University dari Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian berbagi strategi dan teknik dalam menghasilkan benih yang sehat. Ia menilai, kesehatan benih belum menjadi prioritas pengembangan pertanian di Indonesia. Padahal, di berbagai negara seperti Eropa, penanganan benih tanaman luar biasa ketat.

BGN Bilang Penyebab Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Bukan karena MBG

"Benih sehat merupakan benih yang terbebas dari organisme pengganggu tanaman (OPT), terutama patogen. Hal ini karena bahan biakan tanaman umumnya bisa menjadi media pembawa patogen. Biakan ini dapat berbentuk biji sejati maupun biakan vegetatif," kata Dr. Widodo dalam keterangannya dilansir dari Biro Komunikasi IPB University, Rabu (13/4).

Dosen IPB University itu melanjutkan, benih yang sakit dan berkualitas buruk sebenarnya dapat dicirikan secara visual. Namun, produsen benih sering mengabaikan gejala awal penyakit penyakit tersebut. Benih yang seharusnya sudah tidak masuk kriteria tetap sering lolos seleksi dan dijual di pasaran.

Periode Tanam Bisa 3 Kali Setahun Usai Cetak Sawah Rakyat Lahan Tidur di Kalteng

“Gejala di lapangan perlu diamati karena menentukan tindakan kita dalam memilih tanaman yang digunakan untuk produksi benih,” ujar Dr. Widodo dalam Webinar Propaktani berjudul “Pentingnya Kesehatan Benih untuk Mendukung Penyediaan Benih Bermutu,” yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian RI, Jumat (8/4).

Dr. Widodo juga menjelaskan, ledakan penyakit yang menyebabkan gagal panen seringkali diakibatkan oleh kualitas benih yang tidak sehat. Tidak hanya itu, petani sering mengalami kerugian, sehingga mereka ‘mengeroyok’ pihak produsen benih akibat gagal panen. Ia menyebut, berdasarkan riset yang dilakukan pada benih komersial, ditemukan sekitar 60-80 persen benih mengandung penyakit terbawa benih.

Subsidi Pupuk Disalurkan Langsung ke Petani, 27.000 Distributor Tak Lagi jadi Perantara

“Strateginya adalah dengan memperhatikan kesehatan benih. Kesehatan benih akan mempengaruhi kesehatan tanaman, demikian  juga kesehatan tanaman akan mempengaruhi benih atau biji yang dihasilkan,” katanya.  Dr. Widodo menyarankan, produsen benih harus lebih memperhatikan kesehatan tanaman di lapangan. Tidak hanya itu, strategi lainnya yaitu dengan menggunakan benih yang sehat. Ia juga menyarankan agar petani menanam di daerah maupun musim yang menyebabkan patogen sasaran tidak berkembang optimum.

"Contohnya di daerah dengan kelembaban rendah tetapi air cukup untuk bakteri dan cendawan patogen. Kawasan Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Timur dinilai sangat potensial untuk menghasilkan benih sehat. Di daerah tersebut, risiko penyakit terbawa benih semakin rendah," kata Dr. Widodo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya